BANTENRAYA.COM – Seluruh siwa SD di Kabupaten Pandeglang antusias mengikuti Pesantren Ramadan yang digelar di sekolah masing-masing.
Pesantren Ramadan ini menjadi kegiatan keagaaman unggulan sekolah karena sangat berperan penting dalam pembentukan karakter dan akhlak siswa.
Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Pandelang Entin Hartini, M.Pd mengatakan, pendidikan karakter tidak boleh berhenti karena menjadi sarana strategis untuk menanamkan nilai-nilai religius dalam kehidupan sehari hari kepada siswa dan mencegah siswa bermain yang tidak jarang menciptakan keresahan sehingga kehadiran Pesantren Ramadan di tingkat sekolah harus terus dibudayakan.
Baca Juga: AWG Gelar Aksi Bela Al-Aqsa di Depan Kedubes Amerika
“Kami ingin selama Ramadan aktivitas ibadah meningkat. Untuk itu perlu pembiasaan kepada anak baik membaca Al-Quran, shalat lima waktu dan ibadah lainnya sehingga kemudian menjadi kesadaran pribadi. Kalau siswa sudah terbiasa dengan praktik ibadah maka karakternya pun akan positif,” kata Entin Hartini.
Dikatakannya, membiasakan ibadah pada saat usia dini menjadi prioritas dalam pendidikan keagamaan. Disamping itu pendidikan akhlak dan budi pekerti dalam kehidupan sehari sehari juga menjadi bagian yang diterapkan dalam kegiatan pesantren Ramadan.
“Melalui kegiatan ini diharapkan orang tua semakin meningkatkan perhatian kepada anak anaknya terhadap pentingnya pendidikan dan pengalaman ajaran agama Islam,” tegas Entin Hartini yang juga Kormin Disdikpora Kecamatan Karangtanjung ini.
Berdasarkan pantuan bantenraya, selama Ramadan 1443 H ini pelakasanaan Pesantren Ramadan sangat semarak di seluruh kormin Disdikpora. Di Kecamatan Banjar misalnya, para siswa antusias melaksanakan tadarus, shalat berjamaah dan kegiatan lainnya. “Kami ingin anak-anak menjadi pribadi yang soleh dan solehah. Momentum Ramadan harus dimaksimalkan untuk pendidikan karakter,” kata Kormin Disdipora Banjar, Carmad.
Kemeriahan Pesantren Ramadan juga terlihat di Kormin Sumur, Bojong, Cipeucang, dan Labuan.
Sekretaris Disdikpora Paneglang Dr Sutoto mengatakan, Pesantren Ramadhan yang dilaksanakan dalam bulan Ramadan bisa dijadikan sebagai pendidikan alternatif. Sehingga di bulan ramadan anak-anak tidak banyak bermain tapi mengisi waktu dengan belajar ilmu agama Islam.
“Kami Berterimakasih kepada seluruh kormin, kepala sekolah, dan guru yang membimbing siswa dalam kegiatan Pesantren Ramadan.” **