BANTENRAYA.COM- Bangunan Depo Sampah di Lingkungan Kaligandu, Kelurahan Purwakarta, Kota Cilegon, mangkrak. Bangunan tersebut dibangun Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Cilegon pada 2019 lalu.
Setelah selesai dibangun, bangunan Depo Sampah Kecamatan Purwakarta justru mangkrak lantaran tidak digunakan.
Pantauan di lokasi, Minggu 13 Maret 2022, tampak tidak ada aktivitas sama sekali di bangunan Depo Sampah Kecamatan Purwakarta.
Di dalam bangunan hanya ada beberapa kayu, dan pagar depan tampak digembok.
Baca Juga: Isro Miraj Pemkot Cilegon Undang Habib Segaf Bahrun
Data yang diperoleh Banten Raya dari lpse.cilegon.go.id pembangunan Depo Sampah Kecamatan Purwakarta dilakukan pada 2019 lalu.
Nama kegiatan yaitu Pengadaan Bangunan Transfer Depo. Nilai pagu anggaran Rp.939.200.000,00.
Salah satu warga yang berjualan Pecel Lele di Kaligandu, Kardi mengaku tidak mengetahui alasan Depo Sampah tidak digunakan.
“Katanya dulunya buat tempat sampah, tapi tidak pernah dipakai,” kata Kardi.
Ia menuturkan, saat masa pembangunan, warga sekitar juga sempat menolak bahkan melakukan demo. Alasannya, lantaran Depo Sampah terlalu dekat dengan pemukiman warga dan daerah situ rawan banjir.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, PKS Pandeglang Targetkan 12 Kursi di DPRD Pandeglang
“Sekarang sih kadang buat tenis meja warga,” ungkapnya.
Lurah Purwakarta Deni Sumantri saat dikonfirmasi mengatakan, Depo Sampah dulu dibangun pada 2019. Bahkan, saat pembangunan sudah ditolak masyarakat.
“Saya duduk di Kelurahan Purwakarta pertengahan 2019, saat itu saya di demo, saya tidak tahu, apakah sudah sosialisasi ke masyarakat atau belum,” kata Deni.
Kata Deni, sejak dibangun Depo Sampah belum pernah digunakan. Ia menduga, tahapan sosialisasi tidak dilaksanakan, sehingga masyarakat demo menolak keberadaan Depo Sampah.
“Tidak setuju masyarakat, mungkun khawatir bau karena terlalu dekat dengan pemukiman masyarakat,” tuturnya.
Baca Juga: 56 Pasien Covid di Lebak yang Diisiolasi Sudah Sembuh dan Dipulangkan
Deni menambahkan, pasca bangunan selesai dibangun, pihak DLH Cilegon juga belum pernah melakukan koordinasi dengan Kelurahan Purwakarta. Sehingga, Ia tidak mengetahui penggunaan bangunannya saat ini untuk kegiatan apa.
“Kalau saya lihat memang tidak ada aktivitas. Di lokasi itu juga sering banjir kalau pas hujan,” ungkapnya.
Saat dikinfirmasi,Kepala DLH Kota Cilegon Rasmi Widyani tidak menjawab panggilan wartawan. ***