BANTENRAYA.COM – Kasus pelecehan seksual di dunia perguruan tinggi seperti tidak ada habisnya.
Salah satunya dialami oleh sejumlah mahasiswi Untirta yang sedang mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Negeri Makassar (UNM).
Para mahasiswi tersebut dilecehkan dengan cara direkam saat sedang mandi oleh oknum satpam UNM, Kamis 9 Desember 2021.
Baca Juga: Meresahkan, Kapolda Banten Perintahkan Tembak di Tempat Para Berandal Jalanan
Kasus tersebut terungkap saat seorang mahasiswi yang sedang mandi melihat sebuah kamera gopro di atas jendela kamar mandi.
Seperti dikutip dari bidikutama.com dalam berita berjudul, ‘Mahasiswa Untirta Alami Pelecehan Saat Ikuti PMM di UNM‘, perbuatan tersebut terjadi di wisma dan hotel La Macca kampus UNM di Jalan Andi Pettarani, Katangka, Kota Makassar Sulawesi Selatan.
M, mahasiswi Untirta yang menjadi korban pelecehan seksual mengungkap bahwa saat itu ia sedang mandi pukul 08.30.
Baca Juga: BLAK BLAKAN! Laura Anna Bongkar Kebohongan Gaga Muhammad Terkait Donasi
Sesaat sebelum mandi, ia melihat situasi di sekitar kamar mandi dan kosong, lalu M mandilah seperti biasa.
Tak lama dari kejadian itu, teman M yaitu R masuk di kamar mandi yang sama.
R langsung mandi dan pada saat sedang mencuci rambut terlihat tangan dan kamera Go Pro pada jendela atas kamar mandi tersebut.
lauBaca Juga: Laura Anna Dapat DM Instagram dari Novia Widyasari, Isinya Begini..
Di bagian jendela atas itu ada tangan dan kamera go pro yang merekam dia lagi mandi,” jelas M kepada Tim Bidik Utama.
Melihat kejadian itu R langsung mengenakan pakaian dan segera keluar dari kamar mandi. Dengan badan yang masih berbusa dan gemetar, R berlari mencari pertolongan.
Lalu, Mahasiswi B yang sedang menjemur pakaian, melihat R yang panik dan hampir jatuh langsung menolong. Saat ditanya B, mahasiswi R berkata bahwa ada yang merekam dari kamar mandi.
Baca Juga: Pengusaha Diminta Cari Karyawan Baru, Buruh: Gubernur Banten Mau Bayar Pesangon Ratusan Ribu Buruh?
“Ada yang ngerekam, ada yang ngerekam,” ucap R kepada B saat itu.
Setelah diperiksa oleh mahasiswi B, betul adanya bahwa terdapat ruang tersembunyi yang menghubungkan langsung dengan toilet.
Kemudian para korban menemukan bekas meja kecil dan kursi yang dipakai pelaku untuk merekam.
Para mahasiswi pun mengatakan bahwa toilet tempat kejadian perkara (TKP) pada awalnya memang sudah di tutup. Tetapi, dibuka kembali.
“Awalnya toilet itu kotor dan ga ada embernya juga, jadi manajer hotelnya kata salah satu teman itu yang nawarin untuk mandi disitu, tapi ga boleh ngajak-ngajak temen. Lalu, kamar mandinya dirapihin,” jelas M.
Setelah kejadian, pihak hotel, kepala satpam dari Person in Charge (PIC) UNM, beberapa pihak Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan beberapa pihak dari kepolisian langsung mengadakan mediasi. Pelaku langsung dibawa oleh pihak berwajib.
Setelah mediasi ditemukan video yang diambil dari handphone ada 2, di kamera ada 27 yang diambil dari 1 kamera Go Pro dan diduga ada kamera lain yang belum ditemukan.
Mahasiswa PMM mengaku sangat kecewa dengan pihak UNM atas kejadian ini.
“Mereka lepas tangan mereka bilang tolong hal ini jangan sampai ke up di media terutama ini merupakan sebuah aib, terus mereka bilang kalau mau melaporkan ke polisi boleh aja melaporkan (namun) mereka tidak menyarankan tidak menyuruh tapi tidak melarang juga,
kalau mau melaporkan boleh melaporkan, tapi mereka tidak mau mendampingi karena itu urusan pidana jadi person ke person jadi mereka lepas tanggung jawab dan teman-teman mahasiswa yang datang ke LBH benar-benar tanpa pendampingan dari pihak UNM,” ungkap M.
Mahasiswi S pun turut memberikan harapannya mewakili para mahasiswi Untirta yang berada di UNM. Ia berharap semoga segera mendapatkan pendampingan atas terjadinya kasus ini,
“Semoga pihak Untirta dapat mendampingi kasus ini sampai selesai karena sampai saat ini pihak univ belum mendampingi pihak kami sudah melakukan mediasi tetapi belum mendampingi di LBH,” harap S. ***