BANTENRAYA.COM – Influencer tanah air Dokter Tirta baru saja mengikuti Berlin Marathon 2025 di Jerman.
Dokter Tirta atau yang memiliki nama lengkah Tirta Mandira Hudhi baru saja mengikuti event tersebut.
Catatan waktu yang dihasilkan oleh Dokter Tirta tergolong baik, meski ia sendiri bukanlah atlet lari profesional.
Berlin Marathon merupakan salah satu event marathon dunia yang ditunggu-tunggu oleh atlet lari di berbagai penjuru bumi.
Berlin Marathon 2025 digelar pada Minggu, 21 September 2025.
BACA JUGA: Sejarah Atletik di Indonesia, Sudah Berdiri Klub Sebelum Masa Kemerdekaan
Layaknya marathon pada umumnya, jarak tempuh yang dilalui para pelari sejauh 42 kiloneter.
Dokter Tirta membagikan hasil kerja kerasnya selama ini berlatih lari jelang event Berlin Marathon 2025.
Ia bahkan memersiapkan event lari tingkat dunia beberapa bulan sebelum pelaksanaan.
Dokter Tirta membagikan momen pada event tersebut di akun Instagram pribadinya @dr.tirta yang diunggah pada Minggu, 21 September 2025 malam waktu Indonesia.
Ia mengunggah hasil catatan waktu yang diperoleh untuk menempuh jarak 42 kilometer.
BACA JUGA: Adidas Luncurkan Sepatu Lari yang Dipanggang, Ternyata Tujuannya Ini
Dokter Tirta mencatatkan waktu 4 jam 38 menit 31 detik untuk menaklukkan aspal Berlin sepanjang 42 kilometer.
Laju rata-rata lari Dokter Tirta cukup baik dengan laju rata-rata atau pace 6,36 per kilo meter.
Atas hasil itu, ia juga menjadi finisher yang berhak mendapatkan medali Berlin Marathon 2025.
“Jujur kali ini aku bangga ama diriku sendiri,” tulis dokter Tirta di akun Instagram pribadinya.
“start wave terakhir jam 10.40, panas terik dari km 1 hingga 27 (sumpah terik banget,” katanya.
“drop pace di km 24 kena heat stroke, frustasi tapi mental mengatakan jangan nyerah. Harus berenti cari es batu dank e tim medis,” tulisnya lagi.
BACA JUGA: 5 Sepatu Lari Harga Murah, Cocok Bagi Pelari Kalcer Bugdet Pas-pasan
“bounceback di 15 km akhir. Masih bisa finish strong PB 15 menit lebih bagus dari VFM,” tuturnya.
“Jauh dari target awal, tapi masih dapet PB. Ya namanya marathon ada magisnya sendiri. Pelajaran buatku untuk lebih adaptif ke depannya,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan kondisinya pasca gelaran tersebut di mana kondisi fisiknya baik, jalan kaki normal, tidak ada kram dan aman untuk loncat-loncat.***