BANTENRAYA.COM – Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung Wibowo didorong untuk menduduki jabatan juru bicara (jubir) Presiden Jokowi.
Jabatan jubir dorong diemban Pramono Anung karena saat ini mengalami kekosongan setelah Fadjroel Rachman resmi menjadi Duta Besar (Dubes) RI untuk Kazakhstan.
Menseskab Pramono Anung Wibowo dinilai layak menjadi jubir Presiden Jokowi lantaran memiliki kemampuan di bidang tersebut.
Baca Juga: Viral, Video Oknum Kapolres Diduga Aniaya Bawahannya dan Disebar Sang Korban
“Dengan dilantiknya Fadjroel Rachman sebagai Dubes Kazakhstan. Saya harap agar juru bicara Presiden diserahkan kepada mas Pramono Anung, yang saat ini menjabat Menseskab,” ujarnya.
“Beliau sangat mumpuni untuk itu (jubir-red),” kata Praktisi Hukum Gobang Pamungkas, kepada Bantenraya.com, Selasa 26 Oktober 2021.
Gobang mengaku, mengenal baik Pramono Anung sejak beliau menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI. Ia menilai. Pramono Anung sangat humble, smart dan kemampuan publik speaking-nya sangat bagus.
Baca Juga: Pembangunan Salira Rp100 Juta, Wakil Walikota Cilegon: Harus Hasil Musyawarah
“Selama menjabat sebagai Menseskab, mas Pramono tidak pernah membuat kegaduhan dan juga blunder untuk pemerintah Jokowi,” ungkapnya.
Menurutnya, peran jubir sangat vital bagi seorang kepala Negara dan kepala pemerintahan.
Sebab, apabila seorang juru bicara itu asal bunyi (asbun), maka akan merusak citra Presiden dan menurunkan wibawa seorang kepala Negara.
Baca Juga: Masuk Kerja, Seluruh ASN dan Honor Pemkab Lebak Wajib Lakukan Scan Barcode PeduliLindungi
“Jadi jubir itu tidak harus pandai debat, tapi pandai menyampaikan pesan secara baik dan mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat,” terangnya. ***