BANTENRAYA.COM – Liputan investigasi yang dikerjakan oleh wartawan menjadi relevan dalam mengimbangi situasi politik dan hukum di Indonesia yang saat ini carut marut.
Karena itu, kata Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto Apresiasi Karya Jurnalistik Antikorupsi (AKJA) menjadi sangat relevan di situasi politik hukum di Indonesia yang sedang carut marut.
“Apalagi salah satu lembaga yang kita anggap cukup progresif dalam penanganan korupsi sudah tidak sesuai dengan harapan publik dengan adanya pelemahan KPK,” kata Sunaryanto saat malam Penyerahan Penghargaan Karya Terbaik dan Terfavorit Jurnalis Antikorupsi Banten dan Nusa Tenggara Timur AKJA 2021 yang digelar di Studio CGV FX Sudirman, Jakarta, Jumat,.22 Oktober 2021.
Baca Juga: 1.000 Polisi Disebar ke Kecamatan di Lebak, Antisipasi Kericuhan Pilkades
Sunaryanto mengatakan, di saat kondisi bangsa seperti ini, maka merupakan kesempatan bagi masyarakat sipil (civil society), termasuk pers, mengungkap dan membongkar kasus korupsi karena sudah tidak bisa berharap banyak pada KPK lagi.
“Harapan publik sudah tidak ada lagi. Saat ini terjadi regresi demokrasi, kecenderungan kriminalisasi aktivis yang kritis. Masyarakat yang kritik lewat seni juga dikejar-kejar,” ujarnya.
Bisa saja ke depan pembungkaman kritik oleh negara akan semakin massif. Maka saat ini adalah peluang masyarakat sipil memperkuat skil, metode, networking agar demokrasi bisa tetap kuat, transparansi dapat dilakukan oleh pemerintah, akses masyarakat terhadap informasi tetap terjaga, dan sebagainya.
Baca Juga: Beberapa Bulan Menjelang Akhir Hayat, Ellya Khadam Tetap Berkarir di Dunia Musik
“Ini jadi peluang kita bersama mendorong transparansi di daerah,” ujarnya.
Melemahnya harapan publik pada KPK menurut Sunaryanto bukan tanpa alasan. Dia mencontohkan, Pimpinan KPK saat ini mendapatkan sanksi etik karena melanggar etika. Malah pimpinan KPK yaitu Lili Pintauli Siregar mendapatkan sanksi berat.
Dia mengatakan, ICW sudah memprediksi akan ada pelamahan KPK karena lembaga antirasuah ini memiliki banyak musuh, mulai dari politisi, pejabat, dan pengusaha yang tidak senang dengan keberadaan KPK. ***