BANTENRAYA.COM – 3 orang dilaporkan tewas akibat bencana banjir dan longsor dampak cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Lebak pada 2-5 Desember 2024.
Ketiga korban cuaca kestrem itu merupakan warga Kecamatan Cipanas yang tewas akibat tertimbun longsor.
2 korban tewas cuaca ekstrem lainnya warga Kecamatan Banjarsari akibat terseret arus banjir, dan terbaru warga Kecamatan Cibeber yang tewas setelah tertimpa pohon tumbang.
Baca Juga: Diikuti 3.000 pelari, Aston Anyer Beach Hotel Jadi Sponsor Banten 10K Color Run
Sebelumnya, korban tewas akibat bencana hidrometeorologi hanya 1 orang yakni Kecamatan Cipanas pada Senin 2 Desember 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama, mengungkapkan, selain 3 orang tewas, bencana hidrometeorologi yang terjadi di Lebak juga membuat 1 orang luka-luka.
“Total korban yang meninggal dari bencana banjir dan longsor sebanyak 3 orang dan 1 luka-luka,” ungkap Febby di ruang kerjanya pada Kamis 5 Desember 2024.
Ia mengatakan, meski ribuan kepala keluarga (KK) terdampak, pihaknya tidak menyiapkan pusat pengungsian.
Menurutnya, banjir yang terjadi saat ini sudah mulai surut. Namun, khusus untuk bencana longsor, sekitar 30 orang di Kecamatan Bayah diungsikan karena rumahnya mengalami kerusakan.
“Banjir di kita itu cepat naik dan cepat turun. Tapi untuk longsor khususnya di Kecamatan Bayah, 30 KK kita ungsikan ke tempat yang lebih aman. Kita sedang melakukan asesmen ke lokasi,” katanya.
Sejauh ini, BPBD Lebak masih terus melakukan pendataan terkait jumlah rumah yang terendam maupun rumah serta fasilitas lain yang rusak diakibatkan longsor dan pergerakan tanah.
Kini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama BPBD sudah menetapkan status tanggap darurat sejak tanggal 2-15 Desember 2024.
“Pertimbangan tanggap darurat itu berdasarkan perhitungan ekskalasi kejadian,” tuturnya.
Baca Juga: Pesta Akhir Tahun Tangerang Expo 2024 Akan Hadir di Alun-alun Kota Tangerang
“Kemudian peringatan dari BMKG yang menyebutkan bencana hidrometeorologi ini diprediksi masih akan terus terjadi hingga tanggal 10 Desember 2024,” tutur Febby.
Selain mengevakuasi korban maupun orang-orang yang terancam bencana hidrometeorologi tersebut, Febby menyebutkan pihaknya juga turut mengirimkan sejumlah logistik pemenuhan dasar secara bertahap.
Kemudian juga melakukan pembersihan dan rekonektivitas terhadap ruas-ruas jalan yang sempat terputus ataupun rusak.
Baca Juga: Pengamat Ekonomi Banten Hady Sutjipto Sering Jadi Provokator Saat Demo Semasa Kuliah
“Upaya-upaya di dalam penanganan darurat ini agar aktivitas warga bisa berjalan sebagaimana mestinya sambil kita hitung biaya perbaikan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca kerusakan yang diakibatkan bencana,” tandasnya. ***


















