BANTENRAYA.COM – Sebanyak 225 ribu warga Banten terindikasi menderita penyakit diabetes melitus (DM).
Sebagian besar penderita diabetes adalah mereka para anak muda atau biasa dikenal dengan generasi alias gen Z.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, per Oktober 2024, pihaknya mencatat banyak warga Banten yang terindikasi menderita diabetes.
Baca Juga: Pjs Walikota Cilegon Sebut Pelayanan Publik Pemkot dapat Akresditasi A, Nilainya Capai 89,95 Persen
“Total suspek penderita diabetes di 2024 ini ada sebanyak 225.026 kasus. 25 diantaranya adalah kasus DM pada anak di bawah 15 tahun,” katanya, Rabu 30 Oktober 2024.
Ati mengatakan, jumlah penderita penyakit diabetes di Banten pada 2024 ini mengalami kenaikan jika dibanding dengan 2023 lalu.
Di mana, kata dia, pada tahun 2023, penderita diabetes di Banten masih berada di bawah 200 ribu kasus.
Baca Juga: Nyalakan Kompor Tiba-tiba Gas Elpiji Meledak, 5 Kontrakan di Kota Cilegon Terbakar
“Memang ada kenaikan ya jika dibandingkan dengan tahun lalu. Kalau tahun lalu kita mencatat itu ada sebanyak 176.538 kasus,” tuturnya.
“Tapi untuk kasus anak-anak penderita DM, baru tahun ini kita mulai mencatatnya, tahun lalu kita belum mendata,” terangnya.
Ati mengungkapkan, mayoritas penderita diabetes di Banten adalah para gen Z. Hal itu dikarenakan, banyak para gen Z menerapkan pola hidup yang tidak sehat.
Baca Juga: Siap-siap! Penyesuaian Tarif Baru Layanan Paspor Mulai Berlaku, Simak Rinciannya
“Mayoritas yang menderita itu selain orang tua, ada juga anak-anak. Namun, saat ini ada tren yang meningkat adalah generasi muda itu mulai banyak juga yang terindikasi kena,” ungkapnya.
“Penyebabnya, kalau orang tua itu karena memang kekebalan tubuh untuk memproduksi insulinnya sudah menurun, sehingga rentan. Kemudian ada juga karena ada penyakit lainnya,” tuturnya.
“Untuk generasi Z atau para generasa muda itu disebabkan pola gaya hidup yang tidak sehat. Banyak mengkonsumsi gula berlebih dan kurang beraktifitas atau olahraga,” sambungnya.
Baca Juga: Link Nonton Family By Choice Episode 7 dan 8 Sub Indo Full Movie Beserta Spoiler Bukan Bilibili
Ati menuturkan, upaya yang dilakukan oleh Pemprov Banten saat ini adalah rutin melakukan pemeriksaan kesehatan kepada anak remaja usia di atas 15 tahun yang dilakukan ke sekolah menengah di Banten.
Selain itu, bila ditemukan kasus dan terindikasi menderita penyakit tertentu, maka diarahkan untuk melakukan pengobatan ke rumah sakit milik Pemprov Banten.
“Upayanya kita rutin lakukan screening pemeriksaan kepada mereka yang usianya berada atau di atas 15 tahun,” ungkapnya.
Baca Juga: Profil PT PDSU yang Terseret Kasus Korupsi Tom Lembong, Pabrik Gula Tersohor di Cilegon
“Kita lakukan berbagai macam tes kesehatan untuk mendeteksi adanya penyakit yang diderita, termasuk di dalamnya penyakit tidak menular seperti diabetes itu,” jelasnya.
Lebih lanjut Ati menuturkan, pihaknya mengimbau agar para generasi muda dapat menerapkan pola hidup sehat dengan rutin mengkonsumsi makanan bergizi dan mengurangi konsumsi gula berlebih.
“Tentunya ya jaga kesehatan dengan gaya hidup sehat. Mengurangi konsumsi gula, rajin olahraga,” ungkapnya.
Baca Juga: Rugikan Negara 400 Miliar, Tom Lembong Ditangkap Kejagung dalam Kasus Korupsi Impor Gula
“Karena kan biasanya banyak anak muda itu sudah tidak rajin olahraga, makannya berlebih. Sehingga menimbulkan obesitas, dan dari obesitas itu jadi faktor pemicu diabetes,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengajak agar para generasi muda dapat menerapkan pola hidup sehat dan rajin berolahraga.
“Olahraga bisa membuat kita sehat dan bugar, jika hal itu dimulai dari individu sampai tingkat keluarga. Maka tingkat ketahanan keluarga akan terbangun dengan baik,” ujarnya.
“Karena dengan tubuh yang sehat, kita bisa menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari dengan baik,” katanya. (mg-rafi)
 
			

















