BANTENRAYA.COM – Pengamat politik dari Untirta Ahmad Sururi mengatakan, alasan PDIP untuk tetap bisa bergabung dengan Airin adalah pilihan yang rasional.
Selain karena persoalan elektabilitas Airin yang sedang moncer, PDIP juga tidak akan mendapatkan apa-apa bila bergabung dengan Koalisi Banten Maju bersama Andra-Dimyati.
“Dari sisi elektabilitas, popularitas, Airin di atas kertas cukup bisa mengungguli lawan politiknya nanti. Ini pilihan rasional PDIP,” katanya.
Baca Juga: Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Kota Cilegon Hanya Cukup 1 Kali, Anggaran Andalkan CSR Industri
Karena Koalisi Banten Maju sudah menetapkan pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Banten adalah Andra Soni dan Dimyati Natakusumah.
Maka partai politik yang bergabung belakang hanya bisa mendukung tanpa bisa mengajukan kader mereka menjadi kandidat.
Karena itu, alasan PDI Perjuangan untuk tetap mengawinkan Ade Sumardi dengan Airin adalah pilihan yang tepat dan rasional.
Baca Juga: Drakor Red Swan Episode 7 dan 8 Sub Indo: Jadwal Tayang dan Link Nonton Full Movie Bukan Bilibili
“PDIP ingin mempertahankan eksistensinya sebagai partai yang merdeka dan berdaulat. Sehingga, PDIP tidak mau diajak tetapi nanti posisinya hanya sebagai pelengkap,” katanya.
Apakah PDIP bisa dibajak di tengah jalan dan bergabung dengan Koalisi Banten Maju?
Sururi mengatakan, usaha untuk bisa membelokkan PDI Perjuangan agar berpaling dari Airin pasti memerlukan usaha yang sangat ekstra.
PDI Perjuangan juga tentu harus menimbang ulang bila mereka ingin bergabung dengan koalisi besar.
“PDIP punya alasan untuk tidak bergabung dengan KBM, karena hanya akan jadi pelengkap. Saya kira tidak mudah PDIP untuk dibujuk,” katanya.
Sururi mengatakan, partai politik sebaiknya membuat koalisi untuk bisa mengimbangi Koalisi Banten Maju yang dibangun oleh mayoritas partai politik yang memiliki kursi di DPRD Banten.
Baca Juga: Alfamart di Lebak Dibobol Maling, Uang di Brankas hingga Beras Dibawa Kabur
Jangan sampai Pilgub Banten hanya diikuti oleh satu pasangan calon dan melawan kotak kosong. Sebab bila itu terjadi maka demokrasi di Banten akan mundur.
“Harapannya, partai yang belum bergabung ke KBM sedikit rasionallah,” paparnya.
“Harapannya, PDIP, Demokrat, Golkar berani berbeda untuk bisa mengusung Airin dengan calonnya, bisa mungkin dengan Iti, Ade Sumardi, Arief Wismansyah, atau yang lain,” kata Sururi.
“Yang jelas jangan sampai ada paslon lawan dengan kotak kosong,” sambungnya. ***