BANTENRAYA.COM – Presiden Joko Widodo alias Jokowi menanggapi permintaan dua capres yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Jokowi menyoroti permintaan keduanya agar soal bahasan pertahanan negara dibuka selebar-lebarnya.
Pernyataan Jokowi itu seiring viralnya debar capres kedua yang berlangsung Minggu 7 Januari 2024.
Baca Juga: Kata Jokowi Soal Penampilan Kandidat di Debat Capres Semalam, Semua Saling Menyerang tapi……
Debat tersebut berlangsung cukup panas, ketiga capres saling serang namun lebih banyak tertuju kepada Prabowo Subianto.
Keduanya banyak mengkritik kinerja Prabowo sebagai Mneteri Pertahanan (Menhan) yang dinilai tak terlalu baik bahkan buruk.
Keduanya juga kompak memberikan rapor merah kepada Prabowo atas kinerjanya sebagai Menhan sejak 2019.
Baca Juga: Belum Dapat Investor Banten International Stadium, Pemprov Terpaksa Kuras APBD Rp1,7 Miliar Setahun
Ganjar memberikan 5 dari 10 sedangkan untuk Anies, Ia memberikan nilai 11 dari 100.
Oleh karena itu, Anies dan Ganjar pun sepakat agar persoalan pertahanan negara harus dibuka dihadapan publik sehingga bisa dicarikan solusinya bersama.
Akan tetapi, permintaan itupuan ditolak mentah-mentah oleh Prabowo yang menegaskan jika tidak semua urusan negara bisa dibongkar ke publik.
Baca Juga: Detik-detik Warga Pandeglang Tangkap Buaya Penunggu Sungai Cisanggoma Panjang 2,5 Meter
Menurut Prabowo ada yang hal yang tak bisa disebarkan ke publik karena akan mengancam keamanan negara itu sendiri.
Apa yang disampaikan Prabowo mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi yang memiliki sikap yang sama.
Dikutip Bantenraya.com dari Instagram @terangmedia, Jokowi menegaskan, tidak semua data soal pertahanan negara bisa dibuka di dalam forum terbuka seperti debat capres.
Mantan Walikota Surakarta itu bahkan mengibaratkan jika tak semua data pertahanan bisa dibuka seperti toko kelontong karena menyangkut strategi sebuah negara.
“Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista (alat utama sistem persenjataan) itu ada yang bisa terbuka tapi memang banyak yang harus kita rahasiakan,” ujar Jokowi ketika berada di Serang, Banten.
Baca Juga: Waspadai Gelombang Tinggi! Nelayan Pencari Gurita di Kabupaten Lebak Ditemukan Tewas Saat Melaut
“Karena ini menyangkut strategi besar sebuah negara, enggak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong enggak bisa. Enggak bisa,” imbuhnya.***