BANTENRAYA.COM – Akibat curah hujan yang cukup tinggi pada Selasa 9 November 2021, mengakibatkan tanggul irigasi Cilangkahan, Desa Malingping Selatan, Kecamatan Malingping, ambrol.
Tanggul ini sedang dalam perbaikan pihak Pemerintah Provinsi Banten namun tak kuat menahan debit air.
Ait irigasi pun meluap serta membanjiri sebanyak 30 rumah dan satu pondok pesantren di Kampung Binglu, desa setempat hingga selutut orang dewasa.
Baca Juga: Tommy Soeharto Resmikan Depo Logistik Terpadu Dawuan
Arman, warga Desa Malingping Selatan kepada Banten Raya mengatakan, Kampung Binglu merupakan kampung yang selalu bebas banjir.
Namun gara-gara tanggul irigasi Cilangkahan yang sedang diperbaiki, ambrol akibat tidak mampu menahan arus air yang kencang, maka puluhan rumah dan satu ponpes di Kampung Binglu, terendam banjir.
“Banjir ini adalah pertama kali makanya warga Kampung Binglu pun sempat panik. Untungnya hujan segera reda, serta luapan air disaluran irigasipun tidak terjadi lagi, maka banjir di Kampung Binglu langsung surut,” kata Arman, 10 November 2021.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Jadi Indikator Penurunan Level PPKM
Nengsih salah satu warga Kampung Binglu, mengungkapkan, saat luapan dari saluran irigasi merambah ke Kampung Binglu, dirinya sempat menyelamatkan barang-barang berharganya ke tempat yang lebih aman.
“Pada saat banjir terjadi, saya sangat panik Pak. Namun untungnya, banjir tidak berlangsung lama, sehingga barang-barang yang telah saya ungsikan, kembali diangkut ke rumah,” kata Nengsih.
Terpisah Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizky Pratama, membenarkan, tanggul irigasi Cilangkahan ambrol dan air meluap hingga membanjiri puluhan rumah dan satu ponpes di Kampung Binglu.
Baca Juga: Rayakan Hari Pahlawan, Kejati Banten Tanam Ribuan Mangrove
“Banjir telah surut namun selama tanggulnya masih dalam perbaikan, kami harap warga setempat harus tetap waspada,”harap Febby. ***