BANTENRAYA.COM – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Keluarga Mahasiswa Lebak atau Kumala melakukan aksi unjuk rasa.
Aksi itu digelar sebagai bentuk kritik terhadap 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Lebak, Hasbi Asyidiki Jayabaya atau Hasbi Jayabaya dan Amir Hamzah.
Dalam aksi yang digelar di depan Kantor Bupati Lebak itu, masa aksi menilai bahwa 100 hari kerja Hasbi-Amir hanya diisi dengan program seremonial dan tanpa arah.
“100 hari pertama kerja harusnya menjadi gambaran visi, arah dan keseriusan dalam menunaikan janji kampanye Hasbi-Amir justru hanya diisi dengan program seremonial yang minim berdampak langsung kepada masyarakat,” kata Koordinator aksi, Rohimin, Jumat, 13 Juni 2025.
Baca Juga: Viral Diduga Mantan Tentara Israel Bangun Vila di Bali, Netizen Minta Pemerintah Menindak
Pihaknya mencontohkan beberapa persoalan yang dihadapi warga, seperti aktivitas angkutan berat di jalan raya yang hingga kini masih dibiarkan.
Ia mendesak pemerintah mengeluarkan Peraturan Bupati atau Perbup sebagai regulasi yang mengatur jam operasional angkutan berat.
“Selain berdampak pada kerusakan infrastruktur jalan, truk-truk besar juga mengganggu kenyamanan dan keselamatan masyarakat, bahkan tak sedikit kecelakaan melibatkan kendaraan tersebut menelan korban jiwa,” terangnya.
Hasbi Jayabaya dan Amir Hamzah diketahui dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto bersama ratusan pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dari seluruh Indonesia pada 20 Februari 2025.
Baca Juga: Gedung Matahari Lama Cilegon Bakal Dirobohkan, Alasan Ini yang Mendasari
Usai melakukan proses serah terima jabatan dari Penjabat (Pj) Bupati Lebak Gunawan Rusminto, pada 3 Maret 2025, Hasbi menegaskan jika ia memang tidak memiliki program 100 hari kerja.***