BANTENRAYA.COM – Sebanyak 40 pengajar Al-Qur’an dari berbagai tingkat pendidikan mengikuti kegiatan Pelatihan Metodologi dan Sertifikasi Guru Qur’an (MSGQ) yang dilaksanakan di lantai II Gedung SMPT Al-Qudwah.
Pelatihan MSGQ ini berlangsung selama dua hari, tepatnya pada Rabu dan Kamis, 11–12 Juni 2025.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Direktur Pendidikan sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qudwah, KH. Samson Rahman, MA.
Turut hadir pula dalam kegiatan ini Tim Perumus Ilman wa Ruuhan sekaligus perwakilan Tim Trimer BP2Q JSIT Muhammad Amri, S.Pd.I, Pengurus BP2Q Wilayah Banten Jaenuri, S.Th.I., serta Ketua Biro Mutu Qur’an dan BPI Imron Iskandar, S.Pd.I.
Seluruh peserta merupakan guru Qur’an dari berbagai jenjang, mulai dari RA/TK hingga Boarding School di lingkungan Sekolah Terpadu Al-Qudwah.
Dalam sambutannya, Imron Iskandar menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan upaya serius dalam memperkuat kualitas pendidikan Al-Qur’an di Al-Qudwah.
Baca Juga: Semua Puskesmas di Kota Cilegon Sudah Buka Pelayanan 24 Jam, Akses Kesehatan Lebih Mudah
“MSGQ ini bukan hanya sekadar pelatihan teknis, tetapi juga upaya membangun ruh dan nilai dalam pembelajaran Qur’an, menggabungkan aspek kognitif dan spiritual yang seimbang. Harapan kami, setelah pelatihan ini, para guru mampu menghadirkan pembelajaran Qur’an yang lebih bermakna dan berdampak dalam kehidupan siswa,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa proses sertifikasi dalam program ini diharapkan dapat membantu menciptakan pengajaran Qur’an yang terstruktur dan berbasis nilai.
“Dengan pelatihan dan sertifikasi ini, kita ingin memastikan bahwa setiap guru Qur’an memiliki kompetensi yang terstandar, baik dari sisi metodologi maupun nilai-nilai ruhiyah yang harus ditanamkan kepada peserta didik,” tambahnya.
Baca Juga: Arogan! Anggota DPRD Cilegon Tabrak Pendemo di PT Bungasari Flour Mills
Pelatihan MSGQ ini juga menjadi bagian dari rangkaian inisiatif jangka panjang dalam meningkatkan kualitas para guru Al-Qur’an, yang akan terus dilanjutkan oleh Biro Pengembangan Islam (BPI) dan Biro Mutu Qur’an.
KH. Samson Rahman, MA, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Beliau menyebut peningkatan kualitas pengajar Qur’an sebagai hal penting dan bernilai ibadah.
Beliau juga menyampaikan bahwa peningkatan metode dan penguasaan tajwid akan memperkuat peran guru dalam membimbing siswa.
Baca Juga: Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Sampaikan Permintaan Maaf, Usai Terima Suap Hampir Rp1 Triliun
Menurutnya, “Al-Qur’an tidak hanya diajarkan secara lisan, tapi harus ditanamkan dengan hati yang bersih dan ilmu yang benar.”
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa pelatihan semacam ini merupakan bagian dari perjuangan keilmuan.
“Kegiatan upgrading guru Quran ini bukan sekadar pelatihan teknis, tapi merupakan bagian dari jihad ilmiah. Seorang guru Quran harus terus belajar dan memperbaiki diri agar pantas menjadi perantara Kalamullah kepada umat, ini menjadi jalan turunnya keberkahan dan lahirnya generasi Qurani yang tangguh.”
Dengan semangat tersebut, kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari perubahan positif dan berkelanjutan dalam pendidikan Qur’an di lingkungan Al-Qudwah. ***



















