BANTENRAYA.COM – Bonus Hari Raya atau BHR pengemudi ojek online atau ojol di Kabupaten Lebak akhirnya cair.
Namun para pengemudi ojol mengaku kecewa dengan besaran bonus yang didapat, lantaran jauh di bawah ekspetasi.
Sebagian besar pengemudi hanya menerima bonus Rp50 ribu sampai dengan Rp100 ribu.
Bonus ojol sendiri disebutkan para pengemudi cair pada Minggu, 23 Maret 2025 kemarin.
“Dapat notifikasi lewat aplikasi. Pas dilihat, ya Allah, langsung lemes, hanya Rp50 ribu. Jauh sekali di bawah ekspetasi para pengemudi termasuk saya,” kata salah satu pengemudi, Ade (38) saat ditemui di pangkalan ojol di Rangkasbitung, Selasa, 25 Maret 2025.
Padahal, ucap Ade, sebelum ia sempat berjanji kepada anak dan istrinya akan membelikan baju baru untuk lebaran 2025 menggunakan bonus tersebut, namun mengetahui besaran bonus yang didapat, dirinya mengaku sangat kecewa. Namun dirinya mengaku harus tetap memenuhi janjinya.
Baca Juga: Miliki Nilai Ekonomis, Indah Kiat Pulp and Paper Tampung Sampah Kertas Melalui Bank Sampah
“Cari dari yang lain saja buat beli baju anak dan istri, nariknya harus lebih giat. Berharap dari aplikasi ya dibikin kecewa berat,” ucap dia.
Ade mengaku, bahwa sebelumnya ia sempat mendapatkan informasi besaran bonus hari raya ialah 20 persen dari total pendapatan rata-rata perbulan.
Jika menggunakan skema tersebut, Ade menyebut bahwa seharusnya dirinya setidaknya bisa mendapatkan besaran bonus hingga Rp1 juta.
Ade mempertanyakan skema perhitungan bonus yang diterapkan aplikator hingga ia hanya mendapatkan bonus Rp50 ribu .
Menurut Ade, dia telah memenuhi semua syarat, termasuk jam kerja yang tinggi.
Baca Juga: Diizinkan WFA, Pegawai di Pemkab Serang Diminta Tetap Laporkan Pekerjaan
“Ternyata tidak sesuai. Kalau benar 20 persen, secara hitung-hitungan saya bisa dapat sekitar Rp1 juta. Syarat minimal jam online 200 jam per bulan, saya bahkan lebih. Online 25 hari per bulan, tiap hari narik terus, gak pernah libur,” tuturnya keheranan.
Sebagai pengemudi ojol yang telah bermitra sejak tahun 2019, Ade mengaku menggantungkan penghasilannya dari profesi ini.
Dirinya berharap kedepan pemerintah dan aplikator bisa mengevaluasi proses pemberian bonus ke para pengemudi ojol.
“Sekarang saya kecewa, tapi mau gimana lagi, tetap harus jalan. Mau cari kerja lain lagi dengan umur sekarang udah gak mungkin,” tandasnya.***



















