BANTENRAYA.COM – Sejumlah pedagang baju di Pasar Tradisional Rangkasbitung mengaku mengalami kerugian karena kalah saing dengan penjual online shop.
Bahkan, para pedagang sulit mendapat konsumen. Para pedagang menyebut bahwa momen Ramadan dan persiapan sepekan jelang lebaran tak mampu mendongkrak penjualan.
Pantauan di lokasi, terlihat beberapa toko baju di Pasar Rangkasbitung saat ini sepi. Deretan toko baju tidak lagi menjadi pusat keramaian meski sebentar lagi lebaran 2025 tiba sepekan lagi.
Baca Juga: Ada Efisiensi Anggaran Sih, tapi Dindikbud Kota Cilegon Jamin Tak Pengaruhi 3 Program Prioritas
Salah seorang pemilik toko baju Fajar Busana, Linda, mengungkapkan, kondisi sulit yang dialaminya sudah terjadi sejak satu lalu. Karena keadaan tersebut, ia terpaksa harus memberhentikan karyawanya.
“Sepi banget sekarang padahal mau lebaran. Satu sampai dua baju saja sudah terjual, ini mah bener-bener baru kali ini lebaran,” ujarnya.
“Sampai akhir tahun kemarin sempat ada karyawan, sekarang saya jaga toko sendiri aja karena enggak kegaji,” kata Linda pada Minggu, 23 Maret 2025.
Baca Juga: Keseruan Honda Banten Rayakan Kebersamaan Ramadan dengan Konsumen
Linda sendiri menyalahkan keberadaan online shop atas kondisi yang saat ini tengah ia alami.
Ia mengaku merasa aneh, produk yang dijual melalui online shop bisa terjual di harga yang sangat murah.
Beberapa bahkan ia mengaku pernah melihat harga yang dijual di online shop di bawah modal yang biasa dikeluarkan toko konvensional.
Baca Juga: Baju Lebaran Diskon 80 Persen di Banten Creative Festival, Awas Bisa Kalap Belanja di Sini
“Di toko saya, baju harganya di kisaran Rp120 ribu, tapi aneh di shopee itu harga baju bisa sampe Rp90 ribu atau Rp100 ribu, bahkan dengan model yang sama persis. Itu yang aneh, kok bisa sampe gitu,” tuturnya.
Kondisi tersebut, mengakibatkan omzet yang Linda peroleh terus merosot. Biasanya saat Ramadan, dalam sehari ia bisa memperoleh hingga Rp10 juta dan terus meningkat seiring mendekati momen lebaran.
Untuk mengundang para pembeli, Linda dan penjual baju lainnya terus mencobanya dengan menawarkan promo khusus berupa diskon atau promo lainnya.
Baca Juga: Andra Soni Tertibkan SE, ASN Pemprov Banten Haram Hukumnya Terima Parsel Lebaran
“Sekarang mau lebaran, puasa, atau hari biasa kayaknya sam aja. Ratusan Ribu saja susah. Tapi mudah-mudahan makin dekat ke lebaran nanti bisa pada datang pelanggan,” ucapnya.
Linda berharap, pemerintah bisa mencari solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Dia ingin adanya pemerataan agar semua pedagang bisa mendapatkan keuntungan yang sama.
“Biasanya kalau THR turun itu pasti ramai. Tahun ini kayaknya THR-nya pada ditabung,” tuturnya.
“Atau emang lebih milih beli online saya gak tahu. Atau malah jangan-jangan masyarakat sudah gak kebeli baju buat Lebaran?,” tandasnya. ***



















