Rabu, 24 September 2025
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Rabu, 24 September 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Ada Proses Panjang dan Melelahkan Di Balik Nikmatnya Kolang-kaling yang Kenyal saat Ramadan

Aldi Setiawan Oleh: Aldi Setiawan
23 Februari 2025 | 20:38
Ada Proses Panjang dan Melelahkan Di Balik Nikmatnya Kolang-kaling yang Kenyal saat Ramadan

Juned dan istrinya saat mengolah kolang-kaling. Istrinya membelah buah, dan Juned mencungkil agar buahnya terlepas dari kulit, Minggu, 23 Februari 2025. Aldi Setiawan/Banten Raya

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Telegram

BANTENRAYA.COM – Di balik kenyal dan segarnya kolang-kaling yang kita gigit, ada proses panjang yang melelahkan hingga buah itu bisa menjadi salah satu kudapatan wajib saat berbuka puasa.

Seperti pengakuan salah satu pengrajin di Kampung Kebon Kalapa, Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Juned.

Ia dan keluarganya harus menyisihkan waktu berjam-jam agar buah itu mudah kita olah. Waktu yang ia sisihkan bahkan bisa sampai seharian jika ditambahkan dengan proses pemanenan.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja Walikota Cilegon Berpotensi Terganjal, Fokus Bayar Hutang dan Honor Guru Madrasah

Usaha musiman yang menjanjikan itu Juned jalankan di rumahnya yang sederhana, biasanya ia mulai sepekan jelang Ramadan.

Juned menceritakan betapa sulitnya ia mengolah kolang-kaling sebelum akhirnya bisa sampai ke tangan pembeli. Awalnya, tentu ia harus memanen buah kolang-kaling dari pohon aren.

Selama proses itu, iya dibantu sang anak. Tak serampangan, buah yang dipanen juga harus sudah berwarna hijau kekuningan. Warna itu menandakan bahwa buah di dalamnya sudah layak untuk di konsumsi.

Baca Juga: BJB Pandeglang dan Porwan Komit Dorong Pengembangan UMKM

Untuk memudahkan panen, ia menggunakan bantuan tangga sederhana berupa satu batang bambu tua yang ia lubangi dan ditambahkan injakan kaki secara menyilang.

“Kalau biasanya pohon aren kita ambil niranya untuk gula aren, sekarang buahnya. Jelas kalau ngambil buahnya bahaya, tapi Alhamdulillah belum pernah ada kejadian. Paling badan lecet biasanya, paling parah sih bagian tangan,” kata Juned pada Minggu 23 Februari 2025 sambil menunjukkan tangannya yang memar memerah dan sedikit lecet. Hal itu wajar, karena aren atau kolang-kaling berbuah tandan.

Juned mengaku, ia menjalankan usaha tersebut bukan sekedar ikut-ikutan, namun sudah belasan tahun selama Ramadan ia disibukkan mengolah kolang-kaling tersebut.

Baca Juga: Gaspol Realisasi Janji Politik, Fajar Hadi Prabowo Fokus Kerjakan 3 Bidang Pembangunan

“Tahun pastinya lupa, tapi ya sudah lama banget. Ada kali belasan tahun, dari anak-anak masih pada kecil juga,” terangnya.

Belum selesai, Juned kemudian mengumpulkan buah tersebut di rumahnya. Setelahnya, buah kolang-kaling harus direbus selama 2 jam untuk menghilangkan getahnya. Diproses ini, Juned dibantu oleh sang istri.

Mereka berbagi tugas, Juned memisahkan buah dari tangkai dan istri memastikan api tetap membara. Lamanya pengalaman Juned dan sang istri mengolah kolang-kaling di proses ini terbuktikan.

Baca Juga: LPPM Untirta Mengunjungi KBRI Bangkok, Buka Peluang Lakukan KKM di Sekolah Indonesia Bangkok.

Meski kepulan asap sering menyengat mata, mereka terlihat biasa saja. Sesekali istri Juned juga meniup bara dengan bantuan semprong bambu dengan nafasnya yang panjang.

“Harus ditiup terus apinya biar ga mati. Nah perebusan ini biar getahnya hilang semua. Namanya kerjaan begini, harus kuat-kuat saja mata kena asap. Kalau saya atau istri mungkin sudah biasa. Perih sih, tapi ya ditahan,” jelas Juned.

Setelah dua jam, Juned mengangkat buah kolang-kaling, lalu ia tiriskan. Kini, kulit pada buah tersebut sudah terlihat sedikit lebih layu.

Baca Juga: Hendak Balap Liar, 57 Remaja di Pandeglang Diamankan Polisi

Buah-buah yang sudah ditiriskan kemudian dibelah untuk mengambil bagian dalamnya yang berwarna putih. Kemudian dipipihkan dengan cara ditumbuk.

Pada proses mencungkil buah dari kulitnya, Juned terlihat sangat lihai. Dengan pisau kecil ia menusuk bagian pangkal buah bagian dalam yang menempel pada kulit.

Tak butuh waktu lama, buah kolang-kaling berwarna putih sudah memenuhi satu keranjang berukuran sedang yang sebelumnya ia siapkan.

Baca Juga: Universitas dari Filipina Kunjungi Uniba, Kolaborasi Tingkat Internasional untuk Tridharma

BacaJuga

Museum Multatuli

Mengenal Museum Multatuli di Rangkasbitung, Museum Antikolonialisme Pertama di Indonesia

9 September 2025 | 10:49
Kebakaran Peternakan di Lebak, 8.500 Ekor Ayam Broiler Ikut Terpanggang

Kebakaran Peternakan di Lebak, 8.500 Ekor Ayam Broiler Ikut Terpanggang

8 September 2025 | 11:54
pksl lebak

Lili Sugiyanto Pimpin PKS Lebak, Siap Perkuat Internal dan Capai Kemenangan di Pemilu Mendatang

7 September 2025 | 18:17
ular

Ular Kobra 2,5 Meter Muncul di Atap Rumah Warga Malingping, Satu Keluarga Panik

7 September 2025 | 16:46

Sambil mengangkat keranjang berisi kolang-kaling itu, ia kemudian menjelaskan bahwa ia akan merendam buah kolang-kaling yang sudah terpisah dengan kulitnya selama dua jam.

“Direndam biar buahnya bersih dan juga kenyal. Memang prosesnya cukup lama, kalau dari panen bahkan bisa seharian. Tapi memang kalau kolang-kaling bisa bertahan lama,” tuturnya.

Juned mengaku bisa meraup omzet hingga lebih dari dari Rp2 juta selama 5 hari ia memproduksi. Omzetnya itu bahkan diprediksi naik ketika mulai memasuki bulan Ramadan.

Baca Juga: Diberhentikan Sepihak, Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa di Banten Ngadu ke Ombudsman

“Saya jual Rp12 ribu perliter. Lumayan lah buat ganti pakaian anak dan kebutuhan lainnya. Sudah sekitar 5 harianlah. Kalau saya sendiri jualnya keliling kampung, tapi kadang dijual juga ke luar kota. Rata-rata sehari bisa 40 liter kita jual,” jelasnya.

Meski dengan kemasan seadanya, kolang-kaling tak pernah kehabisan peminat. Usaha musiman itu mampu memberikan keberkahan bagi Juned dan keluarganya.

Juned sendiri bukan satu-satunya keluarga pengrajin kolang-kaling di kampungnya. Namun ia percaya, rejeki tidak akan tertukar apalagi berkurang selama masih mau berusaha.

Baca Juga: Lindungi Badak Jawa dari Pemburu Liar, TNUK Tutup Akses Sungai Semenanjung

Apa yang disampaikan Juned langsung dibuktikan. Istrinya mengambil sedikit kolang-kaling yang siap dikonsumsi lalu ia rebus.

Kolang-kaling itu rupanya ia ingin gunakan untuk campuran kolak, hidangan manis yang biasa disuguhkan saat berbuka puasa. Tak butuh waktu lama, kolak buatan istri Juned matang.

“Sok dimakan, panas-panas juga enak. Kalau nunggu dingin sih ya lebih enak. Tapi lama,” Juned menyodorkan kolak buatan istrinya dengan mangkuk kecil kepada wartawan.***

Editor: Administrator
Tags: berbuka puasakolang kalingLebakproses panjangRamadan

Related Posts

Museum Multatuli
Lebak

Mengenal Museum Multatuli di Rangkasbitung, Museum Antikolonialisme Pertama di Indonesia

9 September 2025 | 10:49
Kebakaran Peternakan di Lebak, 8.500 Ekor Ayam Broiler Ikut Terpanggang
Lebak

Kebakaran Peternakan di Lebak, 8.500 Ekor Ayam Broiler Ikut Terpanggang

8 September 2025 | 11:54
pksl lebak
Lebak

Lili Sugiyanto Pimpin PKS Lebak, Siap Perkuat Internal dan Capai Kemenangan di Pemilu Mendatang

7 September 2025 | 18:17
ular
Lebak

Ular Kobra 2,5 Meter Muncul di Atap Rumah Warga Malingping, Satu Keluarga Panik

7 September 2025 | 16:46
bangunan liar
Lebak

Bangunan Liar di Rel Rangkasbitung-Jambu Ditertibkan, 15 Rumah Dibongkar Pemilik Secara Sukarela

7 September 2025 | 15:33
pungli
Lebak

Ada Dugaan Pungli Perekrutan Tenaga Kerja, Warga Sukamanah Geruduk Kantor Desa

7 September 2025 | 13:32
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Sidak

DPRD Kabupaten Serang Sidak PT Mingyue Green Technology, Diduga Sebarkan Bau Tidak Sedap

23 September 2025 | 17:14
Manufaktur Fauwzi

Algoritma, Buruh, dan Ketimpangan Baru

23 September 2025 | 17:12
pemblokiran kendaraan di banten bisa dari rumah

Tak Perlu ke Samsat, Pemblokiran Kendaraan di Banten Kini Bisa dari Rumah

23 September 2025 | 10:56
HIMPAS

Pasar Induk Rau Kota Serang Bakal Bongkar, HIMPAS Minta Win Win Solution

23 September 2025 | 15:00
jamaah pengajian diduga dipukul pengawal Habib Bahar

Pengawal Habib Bahar Diduga Hajar Jamaah Pengajian, LBH Ansor Banten Tuntut Aparat Bertindak

23 September 2025 | 08:36
ilustrasi pengeroyokan

Istri Korban Pengeroyokan Pengajian Habib Bahar Buka Suara: Suami Saya Cuma Mau Salaman

23 September 2025 | 10:15
Agus Salam Salim saat mendaftarkan diri sebagai calon Ketua KONI Banten.

Abdul Salam Salim Dikabarkan Mengundurkan Diri Sebagai Calon Ketua KONI Provinsi Banten

24 September 2025 | 11:58
Alam Sutera

Arena Padel di Banten yang Cocok untuk Penggemar Olahraga Kekinian, Lengkap dengan Tarifnya

IDI Lebak

Pengurus Baru IDI Lebak Dikukuhkan, Marwah Dokter Dipertaruhkan

Persib Bandung

Persib Siap Tantang Persita di Gianyar Bali, Bojan Hodak Tak Heran Sering Pindah Venue

Jadwal Super League pekan ke-7

Lengkap! Jadwal Super League 2025-2026 Pekan Ini, Ada Duel Persita Tangerang vs Persib Bandung

Direktur RS MISI Rangkasbitung Toton Moenardi

Manajemen Ungkap RS MISI Rangkasbitung Rugi 1,2 M, Jasa Pelayanan Karyawan Terpaksa Ditahan

Abdul Salam Salim

Pernyataan Lengkap Abdul Salam Salim Mengenai Kabar Pengunduran Dirinya dari Calon Ketua KONI Banten

Walikota Cilegon Robinsar

Robinsar Sebut Ada Lampu Hijau Kemendagri, Utang Rp200 Miliar Bakal Tetap Lanjut

Alam Sutera

Arena Padel di Banten yang Cocok untuk Penggemar Olahraga Kekinian, Lengkap dengan Tarifnya

24 September 2025 | 14:03
IDI Lebak

Pengurus Baru IDI Lebak Dikukuhkan, Marwah Dokter Dipertaruhkan

24 September 2025 | 13:57
Direktur RS MISI Rangkasbitung Toton Moenardi

Manajemen Ungkap RS MISI Rangkasbitung Rugi 1,2 M, Jasa Pelayanan Karyawan Terpaksa Ditahan

24 September 2025 | 13:46
Persib Bandung

Persib Siap Tantang Persita di Gianyar Bali, Bojan Hodak Tak Heran Sering Pindah Venue

24 September 2025 | 13:39
Jadwal Super League pekan ke-7

Lengkap! Jadwal Super League 2025-2026 Pekan Ini, Ada Duel Persita Tangerang vs Persib Bandung

24 September 2025 | 13:32
Walikota Cilegon Robinsar

Robinsar Sebut Ada Lampu Hijau Kemendagri, Utang Rp200 Miliar Bakal Tetap Lanjut

24 September 2025 | 13:25
Abdul Salam Salim

Pernyataan Lengkap Abdul Salam Salim Mengenai Kabar Pengunduran Dirinya dari Calon Ketua KONI Banten

24 September 2025 | 13:15

Recent News

Alam Sutera

Arena Padel di Banten yang Cocok untuk Penggemar Olahraga Kekinian, Lengkap dengan Tarifnya

24 September 2025 | 14:03
IDI Lebak

Pengurus Baru IDI Lebak Dikukuhkan, Marwah Dokter Dipertaruhkan

24 September 2025 | 13:57
Direktur RS MISI Rangkasbitung Toton Moenardi

Manajemen Ungkap RS MISI Rangkasbitung Rugi 1,2 M, Jasa Pelayanan Karyawan Terpaksa Ditahan

24 September 2025 | 13:46
Persib Bandung

Persib Siap Tantang Persita di Gianyar Bali, Bojan Hodak Tak Heran Sering Pindah Venue

24 September 2025 | 13:39
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda