BANTENRAYA.COM – Walikota Serang Syafrudin menyentil para lurah se Kota Serang lantaran dirinya masih sering menemukan tumpukan sampah liar di beberapa kelurahan.
Menurut Syafrudin, kebersihan lingkungan menjadi salah satu indikator penilaian Kota Layak Anak tahun 2022.
Teguran Syafrudin ini terungkap pada acara rapat koordinasi membangun komitmen persiapan Kota Serang Layak Anak 2022 di Hotel D’Griya, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang, Selasa 25 Januari 2022.
Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Ini Alasan Imlek Identik dengan Warna Merah, Ada Cerita Seram di Baliknya
“Wilayahnya masih ada tumpukan sampah, Pak Lurah. Banyak tumpukan sampah jangan didiamkan saja oleh Pak Lurah. Ini tanggung jawab Pak Lurah,” ujar Syafrudin, dalam sambutannya.
Bila lurah tidak mampu mengurus tumpukan sampah di lingkungannya, Syafrudin memerintahkan para lurah untuk meminta tolong dinas terkait.
“Kalau tidak mampu masyarakatnya untuk gotong-royong tinggal telepon saja DLH, Pak Lurah,” ucap dia.
Baca Juga: Satpol PP Kabupaten Serang Hancurkan Bangunan di Kecamatan Kibin, Ini Penyebabnya
Syafrudin pun menanyakan dan meminta pendapat kepada para lurah agar di masing-masing lingkungannya tidak ada tumpukan sampah liar.
“Coba bagaimana caranya supaya tidak membuang sampah sembarangan. Di tengah-tengah kota masih ada sampah itu akan dinilai,” tegasnya.
Sebab, lanjut Syafrudin, kebersihan lingkungan menjadi salah satu indikator penilaian Kota Layak Anak.
Baca Juga: Timnas Indonesia Kemungkinan Tanpa Pratama Arhan Saat Bersua Timor Leste di FIFA Matchday
“Itu juga menentukan untuk penilaian kota layak anak. Oleh karena itu saya mengimbau kepada kepala lurah dan pak camat untuk peduli lingkungan. Jangan dibiarkan. Karena saya tidak diam di tempat. Saya sering diundang acara maulid, acara pernikahan oleh masyarakat. Saya lihat masih ada tumpukan sampah liar,” beber Syafrudin.
Menurut Syafrudin, melalui rapat koordinasi membangun komitmen persiapan Kota Layak Anak ini diharapkan tingkat kategori Kota Serang meningkat.
“Sehingga komitmen pada hari ini untuk menjadi madya atau nindya. Disamping faktor keluarga untuk mensejahterakan dan mensejahterakan anaknya juga dari sisi lingkungan juga harus sehat,” jelas dia.
Baca Juga: Warga Pandeglang Sambut Baik Program Social Healing yang Ditebar Yayasan Erick Thohir
Kata Syafrudin, bila lurah dan camat masih betah jadi lurah dan camat, maka harus peduli dengan lingkungan.
“Ancamannya kalau mau masih jadi lurah, kalau mau masih jadi camat harus peduli lingkungan, kalau sudah bosan jadi lurah, jadi camat, ya jangan pedulikan lingkungan,” tegasnya.
Berdasarkan pantauan Bantenraya.com acara dihadiri pula Kepala DP3AKB Kota Serang Anthon Gunawan, Kepala Bappeda Kota Serang M. Ridwan, Kepala Bapenda Kota Serang W Hari Pamungkas, Kepala DP3AKB Provinsi Banten Siti Ma’ani Nina, Camat dan Lurah se Kota Serang. ***



















