BANTENRAYA.COM – Dua mahasiswa Universitas Pamulang Kampus Kota Serang berhasil menciptakan inovasi tempat sampah otomatis berbasis sensor infrared yang ditanamkan pada sistem mikrokontroler Arduino Uno R3.
Proyek ini merupakan bagian dari program Kerja Praktek Lapangan (KPL) yang dijalankan di SMK Negeri 5 Kota Serang sejak 8 Maret hingga 14 Juni 2025.
Proyek yang diinisiasi oleh Buang Abdullah dan Sofyan Hadi Putra ini mendapat bimbingan langsung dari pembimbing akademik Ade Sumaedi, S.T., M.Kom., serta pembimbing dari pihak instansi, Kepala SMKN 5 Kota Serang, Firdaus, M.Pd.
Baca Juga: Pemkab Lebak Atur Jam Operasional Angkutan Galian C, Dewan Minta Pengawasan Jangan Mandul
Tujuan dari proyek ini adalah meningkatkan pengelolaan sampah dan kebersihan sekolah melalui teknologi otomatisasi yang efisien dan ramah lingkungan.
Buang Abdullah berfokus pada perancangan sistem secara keseluruhan, sementara Sofyan Hadi Putra bertugas pada implementasi teknis dan integrasi perangkat.
Proyek ini melalui berbagai tahapan mulai dari desain, perakitan, pemrograman hingga pengujian.
Baca Juga: Sinopsis dan Daftar Pemain Film Angel Pol, Tayang Besok di Bioskop
Sensor infrared pada tempat sampah ini mendeteksi kehadiran orang atau sampah, lalu memerintahkan motor servo untuk membuka dan menutup penutup tempat sampah secara otomatis.
Beberapa komponen utama yang digunakan meliputi Arduino UNO R3, sensor infrared, motor servo SG90, serta kabel jumper.
Sistem ini diprogram menggunakan Arduino IDE yang mendukung bahasa pemrograman C/C++.
Baca Juga: Akali SPMB, Wali Murid di Kota Serang Berbondong-bondong Pindah Rumah
Setelah pemasangan dan pengujian di lingkungan perpustakaan dan laboratorium SMKN 5 Kota Serang, sistem berhasil bekerja secara optimal.
Tempat sampah otomatis ini efektif dalam menjaga kebersihan dan mengurangi bau tak sedap, serta mendapat sambutan positif dari pihak sekolah, guru, dan siswa.
Kepala sekolah menyampaikan apresiasi terhadap inovasi ini dan berharap sistem serupa dapat diimplementasikan di ruang-ruang lain seperti kelas dan laboratorium.
Baca Juga: Target Meningkat Dua Kali Lipat, Lahan untuk Pertanian Jagung di Kabupaten Serang Bakal Ditambah
Proyek ini tidak hanya memberikan manfaat nyata bagi sekolah, tetapi juga menjadi sarana edukatif bagi siswa untuk mengenal teknologi mikrokontroler dan penerapan otomasi dalam kehidupan sehari-hari.
Kerja praktik ini menjadi contoh kolaborasi yang baik antara pendidikan tinggi dan sekolah menengah dalam menciptakan solusi teknologi yang relevan dan bermanfaat.
Ke depan, inovasi serupa diharapkan bisa terus dikembangkan dan diterapkan di lebih banyak institusi pendidikan demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan modern. ***
Oleh: Buang Abdullah, Sofyan Hadi Putra, dan Ade Sumaedi, S.T., M.Kom.



















