BANTENRAYA.COM – Sehari menjelang Hari Raya Lebaran 2025, pedagang daging sapi lokal di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang lesu karena sepi pembeli.
Sepinya pembeli daging sapi lokal di Pasar Induk Rau Kota Serang ini karena permintaan terhadap daging merah pada H-1 Lebaran 2025 menurun diduga imbas efisiensi anggaran kebijakan pemerintah pusat.
Sepinya pengunjung ini dirasakan oleh salah seorang penjual daging sapi di Pasar Induk Rau Kota Serang.
Salah satu penjual daging sapi, Haji Aeng mengatakan, sehari menjelang Lebaran 2025, permintaan daging sapi lokal tak melonjak seperti tahun sebelumnya, namun faktanya pada H-1 Lebaran 2025 justru pengunjung pasar sepi, sehingga permintaan konsumen terhadap daging sapi menurun signifikan.
Baca Juga: Harga Daging Kerbau di Pasar Waringinkurung Naik Turun Pada H-1 Lebaran 2025
“Biasanya sehari sebelum lebaran bisa enam ekor sapi. Ini dua ekor sapi aja belum habis masih banyak,” keluh Aeng, dihubungi Bantenraya.com, Minggu 30 Maret 2025.
Justru, kata dia, permintaan konsumen terhadap daging cukup meningkat di H-2 menjelang Lebaran 2025.
“Iya ramai kemarin. Sekarang biasa aja,” ucap dia.
Haji Aeng mengaku, pihaknya tidak mengetahui secara detail penyebab menurunnya konsumen di Pasar Induk Rau pada hari terakhir puasa Ramadan 1446 Hijriah.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata di Jakarta yang Buka Selama Libur Lebaran 2025
“Iya nggak tahu mungkin daya belinya (menurun). Bisa jadi efisiensi. Orang biasa beli 10 kg dikurangi jadi beli 3 kg. Kebutuhannya Banyak duitnya nggak ada,” ungkapnya.
Menurut dia, harga jual daging sapi lokal Rp 150 ribu per kilogram di lapaknya masih dianggap standar.
“Rp 150 ribu nggak mahal standar aja. Kemarin juga sama segitu,” tuturnya.
Haji Aeng bersama seluruh penjual di Pasar Induk Rau berharap pemerintah pusat dapat menyentop efisiensi anggaran karena dapat merugikan masyarakat kecil termasuk pedagang.
“Pedagang berharap pasarnya rame. Nggak muluk-muluk. Kebijakan pemerintah yang lebih paham. Ya mau kita nggak ada efisiensi karena kalau duitnya mengalir ke masyarakat nantinya ke masyarakat juga,” terang dia.***



















