BANTENRAYA.COM – Wasid (74) warga Lingkungan Gelam Timur, Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang ditemukan meninggal dunia di Sungai, Rabu (19/3/2025) malam.
Pria tersebut diduga terpeleset saat menyeberangi jembatan bambu ketika hendak ke masjid.
Kapolsek Cipocok Jaya AKP Juwandi mengatakan jika sebelum ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Cigeplak, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Wasid dikabarkan hilang pada Selasa 18 Maret 2025 malam. Ketika itu, hujan deras mengguyur Kota Serang.
Baca Juga: Hasil Operasi Pekat Maung Ramadan, Polda Banten Musnahkan 22.524 Botol Miras
“Keluarga mencari korban di aliran Sungai, namun tidak ditemukan. Kemudian keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Tim SAR,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (20/3/2025).
Juwandi menjelaskan didapat informasi Wahid terpeselset jatuh ke Sungai saat melintasi jembatan bambu, ketika hendak ke Masjid untuk berbuka puasa bersama.
“Menyebrang jembatan bambu untuk pergi ke masjid, korban terpeleset,” jelasnya.
Juwandi menerangkan setelah dilakukan pencarian oleh Team SAR dan keluarga pada Rabu 19 Maret 2025 malam, Wasid ditemukan tenggelam di Sungai Bangdes dalam keadaan meninggal dunia.
“Setelah ditemukan, keluarga membawa jenazah ke rumah duka,” terangnya.
Juwandi mengaku telah meminta pihak keluarga, agar jenazah korban dilakukan otopsi. Namun keluarga menolaknya, karena menganggap kematian Wasid adalah musibah.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Pemkot Cilegon Ingatkan Warga Segera Tukar Tiket Mudik Gratis
“Karena tidak dilakukan otopsi, jenazah korban sudah dibawa ke Majalengka (Kampung halamannya-red),” tandasnya.
Sebelumnya, Dantim Rescue pada Kantor SAR Banten, Pujianto mengatakan jika saat tim gabungan berjumlah 30 orang menggunakan 2 perahu mesin, dan 3 perahu dayung menyisiri aliran Sungai mencari korban.
“Kami melakukan penyisiran sungai sepanjang kisaran 6 kilometer, dari titik awal yakni di depan rumah korban hingga ke Bendungan Lempuyang di Pontang (Kabupaten Serang-red),” katanya.
Baca Juga: Laris Manis! Penjualan Kelapa Muda di Pasar Lama Serang Meningkat Pesat Selama Ramadan
Pujianto menjelaskan dalam proses pencarian ini, pihaknya kesulitan melintasi medan. Sebab, ada beberapa jalur yang tidak bisa dilewati perahu karet.
“Yang menuju arah muara laut Pontang itu sungainya terlalu kecil, banyak pepohonan, semak belukar, dan sebagainya,” jelasnya.***



















