BANTENRAYA.COM – Ratusan pedagang kaki lima (PKL) Stadion Maulana Yusuf (MY) menolak digusur ke dalam Stadion MY.
Alasan ratusan PKL menolak digusur ke dalam Stadion MY, karena momen Ramadan bisa buat nyari modal, selama dua bulan jualan di dalam Stadion MY omsetnya menurun drastis, karena sepi pembeli.
Aspirasi ini terungkap saat puluhan pedagang Stadion MY berdialog dengan Plt Kepala Disparpora Kota Serang dan Satpol PP Kota Serang saat penertiban PKL Stadion MY.
Salah seorang pedagang salad, Ana mengatakan, pihaknya menginginkan bisa berjualan di luar pagar tembok Stadion MY selama bulan Ramadan, agar kembali mendapatkan modal buat usaha di dalam Stadion MY.
“Pengennya selama Ramadan jualan di luar lagi, karena lebih rame. Kalau di dalam modal aja nggak balik,” ujar Ana, kepada Bantenraya.com.
Selama dua bulan jualan di dalam Stadion MY, ia mengaku, selalu nombok karena sepi pembeli.
“Kita abis-abisan selama dua bulan di dalem. Tekor,” ucap dia.
Ana sepakat direlokasi ke dalam Stadion MY lagi, namun di momen Ramadan tahun ini, pihaknya memohon diberikan kesempatan untuk bisa jualan di luar pagar tembok Stadion MY agar memiliki modal buat jualan di dalam Stadion MY lagi.
“Setuju mah setuju aja tapi minta waktu buat balik modal. Karena benar-benar udah habis, yang lain malah sampe jual sepeda motor, jual hape,” tuturnya.
Alasan Ana meminta jualan lagi di luar tembok Stadion MY, karena momen Ramadan selalu ramai pengunjung.
“Selama Ramadan aja karena kan rame namanya dipinggir jalan. Orang kan sambil nyari takjil,” beber Ana.
Baca Juga: Dipangkas Selama Ramadan, Ini Rincian Jam Kerja ASN Kota Cilegon
Ia menyebutkan, penghasilan per hari selama dua bulan jualan di dalam Stadion MY anjlok drastis.
“Kadang nggak nyampe 100 ribu sehari. Pernah dapat Rp 17 ribu, pernah nggak dapet sama sekali,” akunya.
Berbanding terbalik jika jualan di luar pagar tembok Stadion MY, pendapatan per harinya melonjak berkali-kali lipat.
“Kalau di luar bisa sampe 500 ke atas. Misalkan modal 300 kalau kita dapet nggak nyampe 100 ribu nggak balik modal bisa nombok,” tandas dia. (***)



















