BANTENRAYA.COM – Semakin canggih gawai yang terkoneksi dengan internet membuat banyak anak kecanduan. Ada cara guna mengalihkan perhatian anak pada gawai yaitu dengan buku.
Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Serang Kamalludin mengatakan, fenomena anak-anak yang kecanduan gawai sudah banyak dilaporkan. Untuk mengalihkan perhatian anak dari gawai sebaiknya anak diberi buku.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Pesan Berantai Pilkades Kabupaten Serang Digelar 23 Oktober 2021
Kamalludin mengatakan, anak-anak sebaiknya didekatkan dengan buku dibandingkan dengan gawai atau ponsel. Sebab selain adiktif, ponsel juga lebih cepat merusak kesehatan mata anak.
“Lebih baik baca buku daripada main hape,” kata Kamalludin saat Peresmian Pojok Baca Masjid Al Ikhlas dan Dalam Rangka Hari Kunjung Perpustakaan Tahun 2021 di RW 19 Kompleks Banten Indah Permai, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, Sabtu, 18 September 2021.
Acara ini didukung oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Serang, Yayasan Al Ikhlas Banten Indah Permai Unyur, dan Komunitas Pojok Baca Kota Serang.
Karena itu, Kamalludin bersyukur dengan hadirnya Pojok Baca Masjid Al Ikhlas yang baru diresmikan itu. Ia berharap kehadiran buku-buku bisa mendekatkan anak pada kegiatan membaca dan melupakan gawai.
Baca Juga: PLN Peduli Bantu Petani Jahe Merah di Kota Serang
“Karena anak-anak pulang sekolah maen hape mudah-mudahan dengan adanya pojok baca ini maen hape berkurang,” ujarnya.
Untuk meningkatkan kunjungan anak ke pojok baca, Kamalludin yang menjabat sebagai Ketua Yayasan Al Ikhlas ini akan memberikan penghargaan kepada anak yang rajin datang ke pojok baca.
“Akan ada reward bagi yang sering datang ke pojok baca berupa hadiah buku. Untuk menyemangati anak-anak dalam membaca buku,” katanya.
Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Al Ikhlas Sukanta Asbari berharap kehadiran Pojok Baca Masjid Al Ikhlas dapat menginspirasi warga, khususnya anak-anak, agar gemar membaca buku. Selain itu diharapkan akan dapat menmbah ilmu pengetahuan dan keterampilan.
“Mari kita gemar membaca sepanjang hayat,” katanya.
Baca Juga: Genjot Penerbitan Buku di Indonesia, Duta Baca Indonesia Gol A Gong Gelar Safari Literasi
Sukanta mengatakan, ketika main ke daerah dia melihat ada perpustakaan keliling. Ia pun mempertanyakan mengapa di daerah lain ada perpustakaan keliling dan ingin juga menghadirkannya di lingkunganmya. Maka ada ide membuat perpustakaan dengan nama pojok baca untuk anak-anak.
“Sasaran pojok baca ini lebih ke anak-anak sebagai generasi muda dan generasi penerus,” katanya. ***
 
			


















