BANTENRAYA.COM – Warga Lingkungan Cikerut, Kelurahan Karang Asem, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon sebagai buruh serabutan di RT 01/007 meminta bantuan Pemkot Cilegon untuk membantu rumahnya yang nyaris ambruk.
Arifudin (41) warga Karang Asem terpaksa tinggal di rumah tak layak huni yang nyaris ambruk karena kondisi atap rumahnya yang rusak dan tak sanggup untuk mebiayai perbaikannya.
Ia mengatakan, rumah yang ditempatinya di Karang Asem sudah mengalami kerusakan yang cukup parah sejak satu sampai 2 tahun yang lalu.
Baca Juga: Banking Service Excellence 2025 Jadi Ajang Pembuktian BRI, Sabet 11 Penghargaan Sekaligus
“Sebagian atap rumah sudah ambruk dan hanya ditutupi pelastik terpal. Genteng juga hanya ada beberapa yang jadi pelindung hujan dan matahari,“ katanya kepada Bantenraya.com, Rabu 9 Juli 2025.
Untuk menjadi tempat istirahat keluarga, dirinya harus mencari tempat yang lebih nyaman untuk bisa melepas rasa lelahnya setelah bekerja.
Arifudin mengaku bukan tak ingin memperbaiki rumahnya yang rusak, namun karena keterbatasan ekonomi dan harus menafkahi keluarganya.
Baca Juga: Perlindungan Lahan Pertanian Hingga RTH Jadi Perhatian Serius Pansus Raperda RP3KP
Ia mengaku, penghasilannya dalam satu hari hanya mendapatkan Rp30 sampai 80 ribu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Apalagi kalau hujannya malem itu suka was-was karena udah pasti ga bisa tidur, air masuk semua ke rumah. Ya apalagi kalau hujan angin, langsung keluar takut roboh rumahnya,” ungkapnya.
Dirinya telah mengajukan bantuan kepada pemerintah setempat, namun sampai saat ini belum ada informasi lanjutannya seperti apa.
Ia berharap, Pemkot Cilegon dapat membantu perbaikan rumahnya karena dirinya memiliki keterbatasan ekonomi.
“Mengajukan bantuan itu sudah dari sekitar satu tahun yang lalu, tapi sampai sekarang belum ada kabarnya. Ya semoga ini bisa dibantu,” harapnya.
Sementara itu, Lurah Karang Asem Safiudin menambahkan, terdapat sekitar 7 rumah warga tidak mampu yang perlu dilakukan renovasi, salah satunya telah dibantu oleh Baznas Kota Cilegon.
Namun masih terdapat beberapa rumah yang masih perlu dibantu oleh Pemkot Cilegon.
“Empat lainnya itu sudah diajukan ke Unit Pengumpul Zakat Banten, tapi sampai satu bulan ini belum ada tindak lanjut,” tambahnya.
Namun, pihaknya belum mengajukan bantuan ke Dinas Perkim Kota Cilegon karena sedang mengalami efisiensi anggaran.
Baca Juga: Siapa Arya Daru Pangayunan? Diplomat Muda Kemenlu yang Ditemukan Tewas Kepala Terlilit Lakban di Kos
“Karena lagi ada efisiensi anggaran, jadi kita juga belum ajukan ke Dinas Perkim ada anggaran atau tidak untuk Rutilahu. Makanya kami beserta RT/RW mengajukannya ke Baznas,” pungkasnya. ***