BANTENRAYA.COM – Sekolah Menengah Pertama atau SMP Negeri 13 Kota Cilegon saat ini kekurangan lahan parkir.
Selain itu, akses jalan menuju SMP Negeri 13 Kota Cilegon sangat sempit.
Karena sulitnya akses jalan menuju sekolah, maka seluruh murid dan guru tidak dapat membawa dan menyimpan kendaraan di halaman sekolah.
Kepala SMP Negeri 13 Cilegon Agus Maryanto mengatakan, peminat masyarakat yang mendaftar ke SMP Negeri 13 Cilegon cukup tinggi, namun memiliki keterbatasan akses jalan yang terbatas.
Baca Juga: Iming-imingi Rp5 Ribu, Kakek di Pandeglang Gagahi Anak Tetangga
“Sebenarnya peminatnya banyak (SMP Negeri 13 Cilegon), tapi akses jalannya gak memadai, kalau tahun 2025 ini bisa terealisasikan itu akses jalannya dari belakang SMPN 13 Cilegon tembus ke depan RS Hermina Cilegon,” katanya kepada Banten Raya, Minggu 29 Juni 2025.
Sebelumnya tahun 2024 lalu pihak SMP Negeri 13 Cilegon telah mengajukan permohonan kepada Walikota Cilegon sebelumnya Helldy Agustian, namun diminta perlu menunggu terlebih dahulu karena anggaran terbagi untuk pembangunan SMPN 14 Cilegon dan SMPN 15 Cilegon.
“Karena Walikota Cilegon sekarang ganti jadi kami belum pengajuan lagi tapi sudah koordinasi dengan Dindikbud Cilegon,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, selama ini siswa tak diperkenankan membawa kendaraan ke sekolah, harus diantar oleh para orangtua atau menggunakan ojek online.
“Ya siswa juga gak bisa bawa kendaraan, harus di anter jemput aja karena memang gak ada lahan parkir kendaraannya. Kalau di rumah warga takut menganggu,” ungkapnya.
Tak hanya siswa saja yang tidak dapat membawa kendaraan ke sekolah, para guru SMP Negeri 13 Cilegon juga tak dapat membawa kendaraan masuk ke area lingkungan sekolah.
“Kalau untuk kendaraan guru itu parkirnya ada lahan di Mushola terdekat jadi pada parkir di sana. Sebenarnya gak enakan tapi kita juga mau gimana lagi,” jelasnya.
Baca Juga: Meski Sulit Terealisasi, Pemprov Banten Dorong Pembangunan Double Track dan KRL Rangkasbitung–Serang
Penambahan lahan parkir menuju area SMP Negeri 13 Cilegon, menurutnya, kerap kali menjadi salah satu keluhan di lingkungan masyarakat, guru, maupun siswa.
Sementara itu, salah satu warga setempat Endang menambahkan, dirinya setiap pagi melihat para siswa SMP Negeri 13 Cilegon diantar ke sekolah menggunakan ojek online atau dengan orang tuanya.
“Biasanya kalau pagi ada yang diantar pakai ojek online atau sama orang tuanya, karena emang ga boleh pada bawa motor dan ga ada akses jalan juga masuk gang-gang,” ucapnya.***