BANTEN RAYA – Walikota Cilegon Robinsar memastikan evaluasi manajerial dan tata kelola biaya operasional Badan Milik Usaha Daerah (BUMD). Salah satu yang akan dilakukan yakni memangkas biaya seremonial dan jajaran direksi di BUMD.
Robinsar menjelaskan, melihat masih banyak program seremonial yang dilakukan BUMD. Hal itu harus dipangkas karena dinilai tidak berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat.
“Itu BUMD itu memang secara manajerial dan tata kelola perusahaan yang saya lihat banyak juga tanda kutip yang terlalu seremonial. Kan bisa untuk dividen bukan malah banyak operasional seremonial,” katanya, Selasa (10/6).
Tidak hanya biaya yang sifatnya tidak penting, Robinsar juga memastikan pemangkasan jajaran direksi yang tadinya ada 3 orang menjadi 2 orang. Hal itu dilakukan agar BUMD bisa melakukan efisiensi dengan manajerial yang diperbaiki.
“Contoh kalau bicara hari ini yang akan dilakukan BPRS karena dirut (direktur utama)-nya sudah mundur. Ada kekosongan meski ada Plt (pelaksana tugas)-nya jadi dalam waktu cepat mencari direktur utama yang sesuai dan kredibel. Karena sekarang ada tiga direksi ke depan cukup dua karena ke biaya operasional juga banyak, gajinya juga, THR juga dan fasilitas operasional harian juga, jadi secara struktural akan dilakukan pemangkasan,” jelasnya.
Baca Juga: Pansel Kantongi 3 Nama Calon Sekda Banten, Andra Ngaku Belum Terima Usulan
Efisiensi dalam berbagai bidan di BUMD, imbuh Robinsar, juga agar anggaran yang seharusnya buat program bisa untuk menambah pendapatan atau deviden bagi BUMD.
“Bisa untuk dividen daripada untuk operasional seremonial yang masih banyak dilakukan,” tegasnya.
Robinsar menyampaikan, tidak hanya BPRS CM saja. Namun, BUMD lainnya seperti PT Pelabuhan Cilegon Mandiri, Perusahaan Daerah Air Minum Cilegon Mandiri (PDAM CM) juga segera kana ada evaluasi dan pergantian dalam bidang manajerial.
“BUMD lainnya juga akan segera melakukan, semuanya dievaluasi, jika ada kekurangan, akan ada pergantian jajaran direksi. Jadi nantinya akan dipilih yang kompeten dan kredibel” paparnya.
Direktur Bisnis BPRS CM Yoyo Hartoyo menyatakan, untuk sekarang di BPRS CM hanya ada dua direksi saja. Sebab, Direktur Utama Novran Erviatman Sarifuddin sudah menyatakan mengundurkan diri.
“Direksi tinggal 2 saat ini karena Pak Dirut mengundurkan diri,” jelasnya.
Yoyo menyatakan, sudah ada beberapa langkah yang diambil dalam rangka menekan biaya operasional.
Baca Juga: Hari Kedua Pencarian Bocah Tenggelam di Cinangka Masih Nihil
“Sudah ada beberapa langkah yang dilakukan, penyesuaian remunerasi pengurus, penyesuaian struktur organisasi, efisiensi biaya operasional kantor dan juga biaya yang sifatnya seremonial,” pungkasnya. (***)

















