BANTEN RAYA.COM – Selama lima hari pencairan jasad penumpang KMP Athaya atas nama Slamet (56) dihentikan. Hal itu dilakukan lantaran adanya penemuan jasad di pantai salah satu pabrik di Kota Cilegon dan diduga merupakan Slamet korban tenggelam di perairan Selat Sunda.
Diketahui, insiden penumpang KMP Athaya atas nama Slamet tercebur dan tenggelam di perairan Selat Sunda pada pukul 01.00 WIB Sabtu (25/1) dini hari. Namun, sampai 5 hari pencairan oleh tim jasad Slamet tak kunjung ditemukan, hingga pada Rabu (29/1) pukul 16.00 tim mendapatkan informasi penemuan jenazah pada pukul 16.00 WIB.
Kepala Subseksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Banten Rizky Dwianto menjelaskan, pihaknya menerima informasi penemuan jasad yang diduga merupakan S penumpang yang tercebur 5 hari lalu.
“Tim Bergerak menuju lokasi penemuan dan melakukan evakuasi jenazah Ke RSUD Panggung Rawi dengan menggunakan mobil jenazah RSUD Cilegon. Untuk memastikan korban yang dicari, Tim menunggu hasil identifikasi dari DVI,” katanya, Rabu (29/1).
Rizky menjelaskan, Tim Sar Gabungan untuk sementara menghentikan pencarian sambil menunggu hasil identifikasi Tim DVI.
“Kami masih menunggu hasilnya, apakah S atau bukan berdasarkan identifikasi tim DVI,” ujarnya.
Sebelumnya, Saksi mata Dwi Chandra Kurniawan menjelaskan, korban terjatuh di kapal saat kapal menuju pelabuhan Merak dari Bakauheni pada dini hari. Dimana, proses pencarian sendiri dilakukan awal oleh kru kapal dan hasilnya tidak ditemukan.
“Yah saat ada dikapal korban terjatuh dan tenggelam. Sekitar 14 menit dilakukan pencarian dan tidak ditemukan,” pungkasnya. (***)