BANTENRAYA.COM – DPRD Cilegon menuntut Pemkot Cilegon untuk memiliki tando dan pompa air di setiap kecamatan di Kota Cilegon.
Anggota DPRD Kota Cilegon dari Fraksi PKS Qoidatul Sitta mengatakan, 8 kecamatan perlu adanya tando dan pompa air untuk meminimalisir terjadinya banjir.
“Hujan dengan intensitas luar biasa mengakibatkan beberapa wilayah terendam banjir, jadi perlu tandon dan pompa air di setiap 8 kecamatan,” kata Sitta kepada Bantenraya.com, Selasa 14 Januari 2025.
Baca Juga: SAH! Rencana Pembangunan TPST Cileles Dibatalkan, DPUPR Banten: Perizinan Tidak Memenuhi Syarat
Dikatakannya, wilayah yang hanya memiliki tandon yakni Jecamatan Jombang dan Kecamatan Cibeber, wilayah yang menjadi langganan banjir.
Menurutnya, Pemkot Cilegon perlu melengkapi dan memperbaiki sarana dan prasana yang dapat meminimalisir banjir terjadi.
“Tandon itu hanya ada di beberapa kecamatan seperti Jombang dan Cibeber, di Jombang juga baru ada tandonnya saja tidak ada pompanya,” ujarnya.
Baca Juga: Di Indonesia Bisa Miliaran, Di Negara Ini Para Pejabat Justru Tidak Dapat Mobil Dinas
“Jadi kita nanti harus melengkapi semua sarana dan prasarananya. itu bisa meminimalisir banjir terjadi,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya mendorong Pemkot Cilegon perlu melakukan upaya lainnya untuk dapat meminimalisir banjir.
“Ini adanya perlu untuk penambahan tandon ya, menormalisasi sungai, perbaikan drainase, perlu pelebaran gorong-gorong juga,” ungkapnya.
Baca Juga: Viral di X, Mahasiswa IPB ini jadi Penjahat Kelamin di Kampusnya, Korban Hampir Hamil!
“Gorong-gorong kan ada tapi belum cukup untuk menampung intensitas air hujan yang tinggi,” jelasnya.
Sitta menegaskan, 8 kecamatan di Kota Cilegon perlu memiliki tando dan pompa air secara merata.
“Di 8 kecamatan itu belum merata tandon dan pompa airnya ada, perlu diadakan kedepannya. Ini perlu dari hulu ke hilir harus diperbaiki,” tegasnya.
Baca Juga: Pesan dari Kapolda Kalsel: Selamat Hari Pers, Kami Kawal HPN di Kalsel
Ia mengungkapkan, peran mantri air yang digagas Pemkot Cilegon belum berjalan secara maksimal dalam menangani banjir.
“Mantri air belum berjalan secara maksimal, pertama karena keadaan kita defisit anggaran jadi setiap kegiatan perlu ditunjang anggaran. Perencanaan sudah ada tapi disatu sisi anggaran tidak ada,” ungkapnya.
Dengan kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota terpilih Robinsar Fajar, ia berharap, dapat menangani permasalahan yang terjadi di Kota Cilegon.
Baca Juga: Jaga Kualitas Jadi Kunci Astron Kido Serang Tetap Eksis Sejak Tahun 2008
“Kami berharap dengan kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota yang baru ini bisa membenahi permasalahan yang ada di Kota Cilegon terutama banjir,” harapnya. (mg-tia) ***