BANTENRAYA.COM – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Cilegon meminta agar Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon serius menangani masalah kenakalan remaja, salah satunya dengan siraman rohani.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Cilegon Qoidatul Sitta mengatakan, saat ini kenakalan remaja di Kota Cilegon cukup mengkhawatirkan, di mana dalam tahun ini beberapa kasus tawauran melibatkan remaja.
Selain itu, juga adanya aksi kekerasan terhadap anak maupun perempuan masih terjadi di Kota Cilegon pada 2024.
“Kenakalan remaja, kekerasan kepada anak, maupun perempuan ini menjadi tupoksi Komisi II DPRD Kota Cilegon,” kata Sitta kepada Bantenraya.com pada Sabtu, 28 Desember 2024.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Hotel di Tangerang untuk Staycation Saat Malam Tahun Baru, Tarif Dibawah Rp 1 Juta
Sitta menyoroti salah satu pencegahan kenakalan remaja dan beberapa tindak kekerasan pendekatan spiritual agama.
“Seperti semalam (Jumat, 27 Desember 2024 malam) ada Tabligh Akbar (Ustaz Abdul Somad) di Pesantren Ibnu Syam Purwakarta Cilegon, saya sebagai undangan, saya apresiasi sekali, karena Cilegon didatangi ulama kondang dan memang antusiasme warga sangat tinggi,” kata Sitta.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS ini menjelaskan, ulama kondang bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk Pendidikan akhlak generasi muda.
“Kita berharap lebih banyak lagi ulama kondang bertajuk Tabligh Akbar atau kegiatan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), untuk memerdalam dan memerkokoh generasi milenial yang saat ini terjerumus ke pergaulan bebas,” papar politisi yang kritis dalam menyoroti masalah anak dan perempuan ini.
Baca Juga: Jaringan Kadernya Luas, Ini Harapan Pj Gubernur Banten kepada Kader HMI Jabodetabeka-Banten
Sitta menjelaskan, tantangan di era digitalisasi seperti saat ini, peran orang tua saja tidak cukup untuk membentengi generasi muda dari pergaulan bebas.
Ia menilai, peran pemerintah juga turut membantu agar generasi muda tidak terjerumus ke pergaulan bebas.
“Sangat bisa APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kota Cilegon untuk mendatangkan ulama-ulama kondang nasional, jangan hanya mendatangkan penyanyi nasional, jangan sekedar musik saja, Kota Cilegon terkenal dengan santri, maka hadirkan ulama-ulama kondang,” tegasnya.
Sitta akan mendorong ke Pemkot Cilegon agar memerhatikan permasalahan generasi muda, salah satunya dengan mendatangkan ulama kondang.
Di mana, ulama kondang menjadi salah satu daya tarik mengajak generasi muda untuk mendatangi siraman rohani.
Baca Juga: Tayang Awal 2025! Film Horor Berjudul Ketindihan, Dibintangi Wulan Guritno Hingga Zee Zee Shahab
“Ini kan menjadi kritik ke pemerintah, justru dari swasta yang mendatangkan ulama kondang. Tinggal kemasannya bagaimana, mau kemasannya Tabligh Akbar, Sholawatan, atau apa gitu,” tuturnya.
Ia mencontohkan, Pesantren Ibnu Syam yang mendatangkan Ustaz Abdul Somad, di tempat yang daya tampungnya tidak begitu besar, sementara antusiasme warga sangat tinggi.
“Kalau Pemkot Cilegon kan bisa pakai Alun-alun atau Stadion, dan harus dipersiapkan matang, mengundangnya jauh-jauh hari,” tandasnya.***