BANTENRAYA.COM – Banyak orang tua yang bingung ketika berat badan anak tak kunjung naik meski sudah memberikan makanan bergizi.
Salah satu penyebab yang sering luput dari perhatian adalah infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada anak laki-laki yang mengalami fimosis.
Fimosis merupakan kondisi di mana kulit ujung penis (kulup) terlalu sempit dan tidak bisa ditarik ke belakang.
Baca Juga: BRImo Catat Rekor Tembus 40 Juta Pengguna, BRI Siap Perluas Inovasi Digital
Jika kulup terlalu ketat hingga menyulitkan pembersihan kepala penis, maka sisa urine dan kotoran dapat tertahan dan memicu infeksi.
Dokter Spesialis Anak Bethsaida Hospital Serang dr. Nur Latifah Amilda, Sp.A menjelaskan, tubuh anak yang terus-menerus mengalami infeksi akan menggunakan energinya untuk melawan infeksi, bukan untuk tumbuh.
“Hal tersebut menyebabkan berat badan sulit naik atau bahkan turun,” ujarnya.
Baca Juga: Sinopsis dan Daftar Pemain Film Jalan Pulang yang Tayang di Bioskop Juni 2025
Karena itu, dia meminta agar orang tua segera berkonsultasi ke dokter jika anak mereka menunjukkan gejala mencurigakan yang mengarah pada fimosis.
Dikatakan Amilda, pemeriksaan urine bisa menjadi langkah awal diagnosis. Jika fimosis menyebabkan ISK berulang, dokter biasanya akan menyarankan sunat (sirkumsisi) sebagai solusi jangka panjang.
Anak yang tidak disirkumsisi memiliki risiko ISK 4–8 kali lebih tinggi dibandingkan yang sudah disirkumsisi.
Data menunjukkan, sekitar 20 persen kejadian ISK pada anak laki-laki berkaitan dengan kondisi fimosis.
Ini umumnya terjadi pada bayi dan balita laki-laki, dan dalam banyak kasus akan membaik seiring waktu.
Dampak yang bisa timbul akibat fimosis adalah demam tanpa sebab yang jelas, rewel atau menangis saat buang air kecil, urin berbau menyengat atau tampak keruh.
Baca Juga: GRATIS! Link Download Logo Hardiknas 2025, Lengkap dengan Tema, Makna dan Filosofinya
Lebih lanjut ia menjelaskan, fimosis menciptakan lingkungan lembap yang ideal bagi bakteri karena sisa urine dan kotoran terjebak dibalik kulit kulup. Bakteri tersebut kemudian dapat naik ke saluran kemih dan menyebabkan infeksi.
“Oleh sebab itu, peran orangtua dalam memperhatikan gejala dan menjaga kebersihan area genital anak menjadi sangat penting,” ungkapnya.
Direktur Bethsaida Hospital Serang dr. Tirtamulya Juandy mengatakan, Bethsaida Hospital Serang melalui layanan Women & Children Center berkomitmen memberikan pelayanan optimal dalam bidang kesehatan anak.
Dengan dokter berpengalaman dan suasana perawatan yang dirancang ramah anak, rumah sakit ini berusaha menciptakan pengalaman medis yang nyaman bagi seluruh keluarga.
“Tidak hanya dengan perawatan medis, tetapi juga edukasi yang tepat dan suasana yang nyaman bagi anak dan orangtua,” katanya. ***















