CILEGON, BANTEN RAYA- Ratusan unggas warga di Lingkungan Kerotek, Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, mati mendadak, selama sepekan terakhir.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon memberikan cairan disinfektan agar kematian ternak itu tidal meluas.
Ketua RW 02 Kelurahan Kalitimbang Fahroni membenarkan banyak unggas warga yang mati mendadak. DKPP Kota Cilegon juga telah mendatangi lokasi. “Jadi warga kami imbau tidak perlu panik,” katanya kepada bantenraya.com, Rabu (4/8).
Kepala Seksi Kesehatan Hewan pada DKPP Kota Cilegon Dina Safitri mengatakan, unggas peliharaan warga yang mati jumlahnya ratusan. “Kami setelah mendapatkan laporan dari warga langsung mendatangi lokasi, karena warga khawatir unggasnya terkena flu burung,” kata Dina dihubungi bantenraya.com.
Petugas kesehatan hewan dari DKPP Kota Cilegon mendatangi lokasi melakukan prngambilan sampel pada beberapa unggas milik warga.
Dina menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan pengambilan sampel terhadap beberapa unggas. “Hasilnya negatif flu burung, tetapi positif tetelo,” ungkapnya.
Menurut Dina, virus tetelo hanya menyerang unggas, sehingga, warga di Lingkungan Kerotek tidak perlu panik. Pihaknya juga mengimbau agar unggas yang telah mati tidak dimasak untuk dikonsumsi, tetapi dikubur saja. “Kami sudah menjelaskan ke warga, jadi warga tidak perlu panik. Kami sudah meminta kalau ada unggas mati mendadak dengan jumlah banyak seperti ini segera melapor ke DKPP Cilegon,” ujarnya.
Dina menambahkan, untuk mencegah penyebaran virus tetelo ke wilayah lain, DKPP Kota Cilegon juga memberikan cairan disinfektan di sekitar Lingkungan Kerotek. Sehingga, para pemilik unggas bisa melakukan disinfeksi di sekitar lokasi pemeliharaan unggas. “Kami juga imbau peternak untuk rutin memberikan vitamij dan obat-obatan bagi uggasnya,” tambahnya.
(gillang)