BANTENRAYA.COM – Pembangunan proyek kereta cepat dan modern di Indonesia saat ini banyak menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan.
Termasuk kalangan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi (PT) di negeri ini, mega proyek tersebut dijadikan bahan study bagi mereka.
Baru-baru ini, 45 orang Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Banten Jaya (Unbaja) mengunjungi Stasiun Kereta Listrik (KRL) Rangkasbitung, MRT (Mass Rapid Transit), Jakarta, LRT (Light Rail Transit) Jakarta dan Kereta api Cepat / KCIC atau sering disebut Whoosh (Waktu Hemat Oprasional Optimal Sistim Handal) Jakarta-Bandung.
Baca Juga: Bahrul Ulum Sayangkan Open Biding Pemkab Serang Ditunda: Gak Kaitannya dengan Kebijakan Eksekutif
Elly Rosdiyani, Dosen Mata Kuliah Jalan Rel Teknik Sipil Unbaja mengungkapkan, studi observasi ini sengajak dilakukan untuk mengajak kepada mahasiswa untuk mempelajari pelayanan maupun prasarana jalan rel dengan melihat oprasional perpindahan jalur rel kereta api, penambat rel maupun drainase yang digunakan di setiap statsiun kereta api.
“Sehingga mereka dapat melihat beberapa perbedaan jalan kereta api lokal, kereta rel listrik dan kereta cepat,” kata Elly
Untuk itu, ia memilih stasiun KRL Rangkasbitung di Kabupaten Lebak, Stasiun, Stasiun MRT, LRT di Jakarta hingga Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
Baca Juga: Musim Hujan, PMI Banten Gelar Pasukan dan Simulasi Bencana Banjir di Kasemen
“Kegiatan perjalanan edukasi studi observasi railwell dari statsiun Rangkasbitung sampai statsiun Bandung ini diikuti sekitar 45 orang mahasiswa Teknik sipil semester 7 strata satu,” sebutnya.
Telly mengatakan, mahasiswanya sangat antusias mengikuti kegiatan ini dikarenakan dapat lebih mudah memahami, mempelajari serta bisa menikmati perjalanan dalam perkembangan transportasi kereta api.
“Untuk itu dianggap perlu mahasiswa untuk mempelajari, mensosialisasikan perkembangan transportasi khususnya pada railwel papar,” jelas Telly.
Telly juga menjelaskan, transportasi memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, baik untuk kebutuhan pribadi, ekonomi, maupun sosial.
Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, transportasi modern telah menjadi salah satu pilar utama yang mendorong peradaban manusia menuju era digital.
Transportasi mengacu pada sistem, teknologi, dan inovasi untuk perpindahan lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Aip Rochadi Pustakawan Pekijing Raih Penghargaan Kepustakaan Islam Award 2024
“Beragam sarana atau moda transportasi, mulai dari kendaraan pribadi seperti mobil listrik, sepeda motor hingga transportasi umum kereta api cepat dan angkutan berbasis aplikasi” ungkapnya.
“Penggunaan teknologi informasi dalam transportasi, seperti GPS dan aplikasi ride-sharing, lanjut Telly telah mengubah cara orang merencanakan perjalanan dengan kemudahan akses dan kecepatan yang ditawarkan,” tambah Telly.
Sementara itu Dekan Fakultas Teknik Unbaja Anis Masyruroh mengajak mahasiswanya untuk terus semangat menjadi bagian penerus yang dapat membangun dan mendukung perkembangan transportasi modern yang berkelanjutan.***















