BANTENRAYA.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Banten, menyoroti soal Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjadi penyebab penjualan rumah turun.
Ketua REI Banten Roni H Adali mengatakan, daya beli masyarakat yang lesu serta pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tinggi, memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap penjualan.
Hal ini menurut REI berimbas pada SLIK OJK yang semakin sulit untuk diperbaiki oleh masyarakat kelas menengah kebawah.
“Daya beli perekonomian secara umum turun, sangat berpengaruh, ekonomi kita turun, ditambah daya beli tidak bagus, SLIK OJK yanh bermasalah semakin tinggi juga ini berpengaruh REI,” kata Roni kepada Bantenraya.com, di Aston Serang, Kamis 11 September 2025.
Mengacu data Bank Indonesia (BI), rasio kredit bermasalah non-performing loan (NPL) di sektor rumah tangga tercatat sebesar 2,43 persen pada Mei 2025.
Meski masih relatif terjaga dalam kisaran yang memadai, angka itu sejatinya secara perlahan menunjukkan tren pemburukan dalam beberapa waktu belakangan.
NPL di sektor rumah tangga telah meningkat selama delapan bulan berturut-turut sejak tren dimulai pada Oktober 2024. Kala itu posisi NPL meningkat dari posisi 1,98 persen menjadi sebesar 2,00 persen.
Roni melanjutkan, kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Indonesia memang mengalami peningkatan yang cukup tinggi, dari 220 ribu unit pada tahun 2024 menjadi 350 ribu unit pada tahun ini.
Oleh sebab itu pengembang, perlu melakukan inovasi salah satunya dengan menggandeng platform penjualan rumah secara online, meski harga jual tidak setinggi awal.
“Pengembang yang kesulitan melakukan penjualan rumah harus lebih kreatif, dan inovatif seperti Pondok Banten Indah. Skema dengan mengganden aplikasi perumahan seperti rumah.com juga akan dilakukan namun belum saya konfirmasi lagi,” paparnya.
Untuk di Banten sendiri, lanjut Roni, rata-rata penyaluran FLPP biasanya tercatat sebanyak 17 ribu sampai 18 ribu unit. Sementara sampai bulan September ini baru terserap sekitar 10 ribu unit.
REI Banten menargetkan dengan adanya peningkatan kuota FLPP dari pemerintah tersebut, Banten bisa menyerap 20 ribu rumah subsidi.
“Kalau yang bertambah 5.000 unit itu bukan di Banten melainkan kuota di Bank Mandiri dari 25 ribu unit menjadi 30 ribu unit se Nasional. Seharusnya Banten bisa 20 ribu unit sama seperti REI targetnya naik dari 10 ribu unit jadi 15 ribu unit rumah subsidi tahun 2025,” kata Roni.(***)



















