BANTENRAYA.COM – Naiknya harga emas dalam beberapa tahun terakhir menjadi daya tarik masyarakat untuk berinvestasi, keuntungan yang bisa didapatkan dengan membeli emas, salah satunya adalah terjaga dari inflasi selama periode tersebut.
Berdasarkan asumsi perhitungan logam mulia, harga buy back emas antam pada 8 April 2020 sebesar Rp964.000 per gram, sementara pada 8 April 2025 lalu, harga buyback emas mencapai Rp1.604.000 per gram.
Dengan demikian, dalam kurun waktu lima tahun itu emas memiliki potensi keuntungan sebesar 66,6 persen, atau 13,28 persen per tahun.
Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Hario K Pamungkas mengatakan, komoditas emas menjadi salah satu penyumbang inflasi di Banten.
Baca Juga: Negara Indonesia di Ujung Tanduk? Inilah Bahaya Apabila Jabatan ASN Diisi Orang yang Tidak Kompeten
Harga emas dunia yang saat ini sedang tinggi menyebabkan masyarakat kini mulai memilih untuk beli emas.
“Karena harga emas dunia sedang tinggi, dan masyarakat ada kecendrungan berinvestasi di emas, bahkan beberapa butik emas atau logam mulia pasti ramai diserbu pengunjung,” kata Hario kepada Bantenraya.com, di Pendopo Gubernur, Banten, Kota Serang, Senin 14 April 2025.
Hario melanjutkan, alasan emas menjadi instrumen yang paling banyak diminati oleh masyarakat ialah karena memiliki nilai yang stabil, serta sangat mudah untuk ditransaksikan dalam bentuk uang.
“Masyarakat kini sudah mulai paham untuk berinvestasi, dan termasuk instrumen investasi yang aman, sebab emas ini tidak memliki resiko yang tinggi,” ujarnya.
Meski demikian, kondisi ini juga menggambarkan perekonomian yang tidak pasti lantaran dampak perang dagang secara global, menyebabkan beberapa negara terkena imbasnya.
Baca Juga: Pemkab Lebak Butuh Rp8 Miliar untuk Revitalisasi Alun-alun Rangkabitung
“Apapun yang terjadi di dunia pasti akan sangat berdampak karena antar negara itu kan saling berkaitan baik dampak kecil maupun besar. Apalagi komoditas yang berkaitan dengan ekspor dan impor, pasti akan terpengaruh,” jelas Hario.
Hario juga menyoroti soal tren inflasi yang terjadi di Banten selama tahun 2025 sebesar 0,7 persen secara tahunan, ini menggambarkan harga komoditas pangan mampu terjaga dengan baik dan stabil selama Ramadan.
“Terjadi inflasi ini disebabkan oleh tarif listrik yang tidak lagi diskon, ada bawang merah dan emas perhiasan ada kecenderungan konsumsi yang tinggi saat Ramadan. Namun perlu tetap dicermati untuk selalu memantau harga meskipun stabil, agar berada pada level yang seharusnya,” kata Hario.***