BANTENRAYA.COM – Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang mencatat telah terjadi 19 gempa bumi pada periode sepekan terakhir atau18 hingga 24 Februari 2022.
Koordinator Data dan Informasi Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang Urip Setiyono mengatakan, jumlah gempa bumi dalam sepekan terakhir frekuensi tersebut naik dibanding periode 11- 17 Februari 2022.
“Sebaran pusat gempa bumi atau episenter umumnya berada di laut, yaitu pada zona pertemuan lempeng Indo-Austiralia dan Eurasia di bagian barat Provinsi Lampung, Selat Sunda, hingga Jawa Barat,” ujarnya kepada Bantenraya.com, Jumat 11 Februari 2022.
Ia menjelaskan, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di bawah 3 dominan terjadi yaitu sebesar 68 persen atau 13 kejadian.
Selanjutnya, 32 persen atau 6 kejadian gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 3 hingga 5.
“Sementara itu tidak ada gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di atas 5 yang terjadi,” katanya.
Baca Juga: Kedubes Korea Tunjuk Kampung Korea Pandeglang Jadi Lokasi Pengenalan Budaya
Berdasarkan kedalamannya, lanjut Urip, periode tersebut yang termasuk gempa bumi dangkal atau di bawah 60 km sebesar 100 persen atau 19 kejadian.
Dengan kata lain, tak ada gempa bumi menengah dengan kedalaman 60 hingga 300 km dan tidak ada kejadian gempa bumi dalam di atas 300 km yang terjadi.
“Dari 19 gempa bumi yang terjadi, ada 1 kejadian yang guncangannya dirasakan di wilayah Banten,” ungkapnya.
Baca Juga: Rajin Salat Tapi Hidupnya Susah dan Malah Punya Utang, Ustadz Adi Hidayat Ungkap Penyebabnya
Kejadian gempa bumi itu terjadi pada 20 Februari 2022 pukul 00.26 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,3 yang kemudian.
Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 7.19 LS – 106.08 BT, tepatnya berada di laut pada jarak 34 km barat daya Bayah, Kabupaten Lebak dengan kedalaman 10 km.
“Berdasarkan laporan, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Pandeglang II-III MMI dan Cibadak I-II MMI,” tuturnya. ***