BANTENRAYA.COM – Perumdam Tirta Madani Kota Serang memasang tarif retribusi untuk 150 warga Kelurahan Sukawana, Kecamatan Serang, dan Kelurahan Bendung, Kecamatan Kasemen, selaku penerima manfaat bantuan saluran air bersih sebesar Rp 3.500 per kubik.
Penarikan retribusi ini sebuah konsekuensi agar roda Perumdam Tirta Madani Kota Serang tetap berjalan.
Hal ini diungkapkan Dirut Perumdam Tirta Madani Kota Serang Nana Sukmana usai mendampingi Walikota Serang Syafrudin meninjau infrastruktur kegiatan air minum di Lingkungan Kebanyakan Kulon, Kecamatan Serang, Kota Serang, Jumat 31 Desember 2021.
Baca Juga: 5 Fakta Kasus Penangkapan Cassandra Angelie Alias CA Terkait Prostitusi Online, Nomor 2 Bikin Syok!
Nana Sukmana mengatakan, retribusi yang dikenakan untuk 150 warga penerima manfaat bantuan saluran air bersih yakni tarif rumah tangga.
“Kita ada tarifnya. Tarif rumah tangga Rp 3.500 per kubik. Satu kubik 1.000 liter air. Jadi bukan per galon,” ujar Nana Sukmana, kepada Bantenraya.com.
Nana Sukmana menjelaskan, pihaknya memasang tarif retribusi rumah tangga, karena untuk meringankan masyarakat.
BacaJuga
Baca Juga: Terbaru, Link Download Gambar Bergerak GIF Lucu dan Keren Gratis Ucapan Selamat Tahun Baru 2022
“Jadi untuk meringankan masyarakat. Sedangkan masyarakat tadi ada yang wawancara per galon dari Pak RW Rp 2.000 cuma lima liter,” jelas dia.
Walikota Serang Syafrudin menjelaskan,
warga Kelurahan Sukawana, Kecamatan Serang, dan Kelurahan Bendung, Kecamatan Kasemen, penerima manfaat bantuan sebanyak 150 saluran air bersih dari Pemkot Serang akan dikenakan retribusi oleh Perumdam Tirta Madani Kota Serang. Penarikan retribusi ini sebuah konsekuensi agar roda Perumdam Tirta Madani Kota Serang tetap berjalan.
“Kalau retribusi tetap, karena itu kewajiban ya, tapi kan bukan kayak bayar listrik. Kalau bayar retribusi air bersih lebih murah dari pada bayar listrik,” ujar Syafrudin, kepada Bantenraya.com.
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Tahun Baru 2022 Penuh Makna Cocok Dibagikan di Media Sosial
Syafrudin meyakini penarikan retribusi dari warga penerima manfaat air bersih ini bakal mampu membayar retribusinya. Sebab, Pemkot Serang telah memberikan bantuan gratis berupa pemasangan 150 saluran air bersih untuk warga Kelurahan Sukawana dan Kelurahan Bendung.
“Jadi in syaa Allah masyarakat akan mampu yang jelas salurannya dulu. Kalau yang biasa kalau masang sendiri itu habis sebesar Rp 3,5 juta kurang lebih. Ini kita bantu gratis,” jelas dia.
Syafrudin menjelaskan, bantuan saluran air bersih ini untuk memenuhi kebutuhan warga Kelurahan Sukawana dan Bendung, mengingat dua warga kelurahan tersebut kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Baca Juga: Kondisi Arus Lalu Lintas di Anyer Terpantau Sepi Menjelang Malam Tahun Baru 2022
“Dua kelurahan ini membutuhkan air bersih, karena memang warga Kelurahan Sukawana dan Kelurahan Bendung kesulitan mendapatkan air bersih,” terangnya.
Syafrudin mengatakan, tahun ini Pemkot Serang telah memberikan bantuan infrastruktur kegiatan air minum di Lingkungan Kebanyakan Kulon, Kelurahan Sukawana, Kecamatan Serang, dan Kelurahan Bendung, Kecamatan Kasemen, masing-masing sebanyak 75 titik saluran air bersih dengan nilai anggaran sebesar Rp 1,3 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021.
“Oleh karena itu pada tahun ini kami prioritaskan untuk di Kelurahan Sukawana dan Kelurahan Bendung,” ucap dia.
Baca Juga: Profil dan Biodata Cynthiara Alona yang Dikaitan dengan Penggerbekan Artis CA Terkait Prostitusi
Syafrudin berharap warga penerima manfaat bantuan air bersih ini agar dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya.
“Harapannya dengan diberikannya bantuan saluran air bersih ini masyarakat bisa memanfaatkan air bersih ini dengan sebaik-baiknya, jangan terlalu berhamburan, kemudian juga kalau airnya sudah bagus in syaa Allah orangnya bersih bersih,” ungkapnya diiringi gelak tawa.
Berdasarkan pantauan Banten Raya, acara tersebut dihadiri pula oleh Asda II Kota Serang Yudi Suryadi, Kepala Bappeda Kota Serang M. Ridwan, Dirut Perumdam Tirta Madani Kota Serang Nana Sukmana, Plt Camat Serang Machfud, dan Camat Kasemen Mashudi. ***
