BANTENRAYA.COM – Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang mencatat intensitas gempa bumi di Banten pada sepekan terakhir mengalami penurunan.
Pada periode 29 Oktober hingga 4 November 2021 di Banten sekitarnya telah terjadi gempa bumi tektonik sebanyak 13 kejadian.
Angka itu lebih rendah 13,3 persen dibanding sepekan atau pada 22 hingga 28 Oktober 2021.
Baca Juga: Xavi Hernandez Ditunjuk sebagai Pelatih Baru Barcelona dengan Gaji 10 Juta Euro
Koordinator Bidang Data dan Informasi Klas 1 Tangerang Urip Setiyono mengatakan, jumlah gempa bumi pada sepekan terakhir turun dari sepekan sebelumnya dari 15 menjadi 13 kejadian.
Adapun sebaran pusat gempa bumi atau episenter umumnya berada di laut.
Tepatnya berada di pada zona pertemuan lempeng Indo-Austiralia dan Eurasia di bagian barat Provinsi Lampung.
Baca Juga: Di Hadapan Ketua PPP Banten, Mantan Politisi Golkar Dikenalkan Bakal Jadi Ketua PPP Kabupaten Serang
“Selat Sunda, hingga Selatan Banten dan Jawa Barat,” ujarnya kepada Bantenraya.com, Sabtu 6 November 2021.
Kejadian gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 3 hingga 5 dominan terjadi yaitu sebesar 62 persen atau 8 kejadian.
Kemudian gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di bawah 3 yaitu sebesar 38 persen atau 5 kejadian.
Baca Juga: Di Hadapan Ketua PPP Banten, Mantan Politisi Golkar Dikenalkan Bakal Jadi Ketua PPP Kabupaten Serang
“Tidak ada kejadian gempabumi dengan kekuatan magnituo di atas 5,” paparnya.
Berdasarkan kedalamannya, lanjut Urip, gempa bumi pada periode tersebut yang termasuk gempa bumi dangkal di bawah 60 km sebesar 85 persen atau 11 kejadian.
15 persen atau 2 kejadian gempa bumi menengah atau antara 60 hingga 300 km. Sementara tidak ada kejadian gempa bumi dikedalaman di atas 300 km.
“Dari 13 gempa bumi yang terjadi, tidak ada gempa bumi yang guncangannya dirasakan di wilayah Banten,” tuturnya. ***