BANTENRAYA.COM – Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Banten mencatat ada sebanyak 1,2 juta penduduk usia kerja atau pekerja di Banten yang terdampak pandemi Covid-19.
Adapun jumlah pekerja terdampak pandemi Covid-19 tersebut merupakan angka pada periode Agustus 2021.
Dibandingkan Februari 2021, jumlah pekerja terdampak pandemi Covid-19 mengalami peningkatan sebanyak 223,37 ribu jiwa.
Baca Juga: Lowongan Kerja Pertamina November 2021, Ada 32 Posisi Tersedia Batas Pendaftaran 10 November 2021
Kepala BPS Provinsi Banten Adhi Wiriana mengatakan, penduduk usia kerja yang terdampak Cocid-19 dikelompokkan menjadi empat komponen.
Pertama pengangguran Karena Covid-19. Kedua, bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19. Ketiga, sementara tidak bekerja karena Covid-19. Keempat, penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja Karena Covid-19.
“Kondisi pertama dan kedua merupakan dampak pandemi Covid-19 pada mereka yang berhenti bekerja,” ujarnya.
Baca Juga: Liga 1 Persija Jakarta vs Barito Putera, Bek Macan Kemayoran: Tidak Penting Siapa Mereka
“Sedangkan kondisi ketiga dan keempar merupakan dampak pandemi Covid-19-19 yang dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja,” imbuhnya.
Ia memaparkan, penduduk usia kerja atau pekerja yang terdampak Covid-19 pada
Agustus 2021 sebanyak 1,22 juta orang.
Mengalami peningkatan sebanyak 223,37 ribu orang atau sebesar 22,37 persen dibandingkan dengan Februari 2021.
Baca Juga: Sempat Dikecam Netizen, TubagusJody Terancam Jadi Tersangka Kecelakaan Maut Vanessa Angel
Komposisi penduduk pekerja yang terdampak terdiri dari 99,85 ribu orang pengangguran karena Covid-19. 36,01 ribu orang BAK karena Covid-19.
Kemudian, 55,33 ribu orang sementara tidak bekerja karena Covid-19 dan 1,03 juta orang penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19.
Tiga komponen kedua, ketiga dan keempat mengalami peningkatan dibandingkan Februari 2021.
Baca Juga: Belanja Sebesar Rp1,5 juta, Free Belt di Original Levis Store Cilegon
“Sementara komponen pengangguran karena Covid-19 mengalami penurunan sebanyak 4,46 ribu orang,” paparnya.
Berdasarkan jenis kelamin, lanjut Adhi, pekerja terdampak Covid-19 pada Agustus 2021 terdiri atas laki-laki sebanyak 802,41 ribu orang dan perempuan sebanyak 419,34 ribu orang.
Penduduk usia kerja laki-laki terdampak Covid-19 lebih banyak dibandingkan
perempuan pada hampir semua komponen, kecuali pada komponen BAK karena Covid-19.
Baca Juga: Rebutan Perempuan di Hiburan Malam, Seorang Pemuda Dikeroyok Hingga Tak Sadarkan Diri
Diungkapkan Adhi, pada Agustus 2021, sebesar 64,12 persen dari seluruh BAK karena Covid-19 adalah perempuan.
“Persentase tersebut mengalami peningkatan sebesar 25,18 persen poin jika dibandingkan Februari 2021.
Dilihat dari daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 terdiri dari
penduduk perkotaan sebanyak 981,53 ribu orang dan penduduk perdesaan sebanyak 240,22
ribu orang.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Berikan Jaminan Bagi RT RW dan Organisasi Masyarakat di Kabupaten Pandeglang
Pada semua komponen dampak Covid-19, persentase penduduk perkotaan jauh lebih besar dibandingkan dengan penduduk perdesaan.
Pada komponen pengangguran karena Covid-19, kontribusi penduduk perkotaan yang terdampak mencapai 73,35 persen atau hampir tiga kali lipat dibanding penduduk perdesaan.
Pada Februari 2021 dan Agustus 2021, kelompok umur dewasa pada rentang 25-59 tahun merupakan kelompok umur yang paling banyak terdampak Covid-19.
Baca Juga: Vanessa Angel Cerita Perjuangan Saat Melahirkan Gala, Hingga Pesan untuk Anaknya Nanti
“Namun besaran dampak Covid-19 pada kelompok umur muda (15-24 tahun-red) ini turun sebesar 1,59 persen poin dibandingkan Februari 2021,” pungkasnya. ***