BANTENRAYA.COM – Sate Bebek Cibeber khas makanan Kota Cilegon ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.
Sate Bebek Cibeber ditetapkan menjadi WBTB oleh Kementerian Kebudayan (Kemenbud) RI.
Tidak hanya itu saja, Sate Bebek Cibeber juga menjadi salah satu menu yang dihidangkan dalam acara puncak Apresiasi WBTB Indonesia.
BACA JUGA: Pesan Akademisi untuk Bupati Serang, Jangan Ceroboh Soal Pemilihan Kepala OPD!
Perwakilan Kota Cilegon sendiri menyediakan 1.500 tusuk sate yang dinikmati seluruh peserta yang hadir dalam acara Apresiasi WBTB Indonesia pada Senin 15 Desember 2025.
Dalam acara tersebut juga hadir Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon Heni Anita Susila menjelaskan, penetapan WBTB Indonesia bukan hanya bentuk pengakuan negara, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama untuk terus melakukan pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan secara berkelanjutan.
“Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat identitas budaya daerah, sekaligus mendorong kebudayaan sebagai bagian dari pembangunan karakter, pendidikan, dan peradaban bangsa,” katanya, Selasa 16 Desember 2025.
BACA JUGA: Pandeglang Diterjang Hujan Lebat, Waspada Bencana Mengancam
Heni menuturkan, Pemkot Cilegon berkomitmen untuk terus mendukung upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan.
Hal itu mendorong kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat dalam menjaga warisan budaya sebagai aset nasional yang bernilai luhur.
“Ini menjadi aset nasional dan tentu keberadaanya harus terus dilestarikan bersama semua pihak,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dindikbud Kota Cilegon Eva Warni menyatakan, proses penilaian sendiri sudah dilakukan pada Oktober lalu. Di mana, Sate Bebek Cibeber dalam sidang WBTB ditetapkan menjadi warisan budaya.
“Yah menjadi WBTB dan disahkan dalam sidang. Ini tentu menjadi kebanggan bersama. Karena ini warisan budaya dan harua terus dikembangkan,” ujarnya.
Kehadiran Cilegon, paparnya, adalah akrwna darrah yang lolos dalam sidang. Hal itu merupakan bentuk penghormatan.
“Seluruh daerah yang lolos sidang WBTB hadir sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan daerah masing-masing,” pungkasnya. ***

















