BANTENRAYA.COM – Sekolah Menengah Pertama atau SMP Negeri yang ada di Kota Serang mewajibkan melaksanakan pembacaan Al-Quran sebelum memulai kegiatan belajar mengajar atau KBM bagi siswa muslim.
Pembacaan Al Quran sebelum KBM dalam rangka implementasi program Pemkot Serang yakni Serang Mengaji.
Arahan membaca Al Quran sebelum KBM ini disampaikan Walikota Serang Budi Rustandi usai monitoring pelaksanaan program Serang Mengaji di SMP Negeri 1 Kota Serang, Senin 15 Desember 2025.
Bahkan, Budi Rustandi bersama seluruh pelajar SMP Negeri 1 Kota Serang membaca surat Al Imron secara berjamaah.
Budi Rustandi meminta kepada seluruh sekolah SMP Negeri di Kota Serang wajib menerapkan program Serang Mengaji sebelum melaksanakan KBM.
BAC AJUGA: Pemerintah Kota Serang Gratiskan BPHTB Rumah Subsidi, Rela Kehilangan Rp9,2 Miliar
“Wajib sebelum KBM,” ujar Budi, kepada Bantenraya.com.
Ia mengaku implementasi program Serang Mengaji sudah mengeluarkan dasar hukumnya berupa Keputusan Walikota (Kepwal).
“Kita pakai Kepwal. Keputusan Walikota,” kata dia.
Budi menegaskan, program Serang Mengaji tak hanya menyasar pelajar SMP saja.
“Nanti bukan hanya siswa SMP saja, TK, SD bahkan manula yang belum bisa mengaji juga bisa belajar mengaji,” tegas dia.
BACA JUGA: Duduk Bareng Siswa, Budi Rustandi Baca Al-Quran di SMP Negeri 1 Kota Serang
Budi menjelaskan, program Serang Mengaji salah satu dari 13 program unggulan Budi-Agis.
“Karena saya kan menjadi kepala daerah juga, ingin ada amal saya nanti ke depannya, yang bermanfaat untuk seluruh warga Kota Serang,” jelasnya.
Bahkan ia mengusulkan pembacaan Al-Qur’an sebelum belajar ditambah jumlah ayatnya.
“Saya lihat ini terlalu pendek. Saya minta ini agak dipanjangin minimal 2 lembarlah, agar mereka itu benar-benar setidaknya kebiasaan makharijul hurufnya, tajwidnya dan lain-lain,” usulnya.
Budi mengaku membaca surat Al Imron bersama seluruh siswa SMP Negeri 1 Kota Serang.
“Tadi saya baca surat Al-Imran,” sebutnya.
Ia meminta konsepnya setelah selesai membaca Al-Qur’an, endingnya para siswa dibiasakan membaca doa bersama.
“Jadi mereka tuh nanti polanya dari awal mengaji dibatas. Terus disambungin lagi sampai khatam. Setiap selesai dibiasakan baca doa bersama. Begitu konsepnya jadi untuk menyemangati,” tutur Budi.***
















