BANTENRAYA.COM – Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mendatangi Universitad Muhammadiyah Tangerang (UMT), Rabu 10 Desember 2205. Kedatangan tim tersebut dilakukan dalam rangka memverifikasi kesiapan sumber daya dan fasilitas untuk pembukaan Fakultas Kedokteran (FK) di lingkungan UMT.
Rektor UMT Dr. H. Desri Arwen, M.Pd menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen universitas dalam merespons kebutuhan dokter di Provinsi Banten yang rasionya masih di bawah standar nasional maupun standar WHO.
Arwen mengatakan, pihaknya telah memaparkan kepada pihak Kemenkes untuk memenuhi persyaratan utama terkait Sumber Daya Manusia (SDM).
“Sumber daya manusia ini terkait kecukupan dosen yang mengampu. Kami telah menyiapkan minimal 14 dokter spesialis dari berbagai bidang seperti jantung, radiologi, anak, dan anestesi. Selain itu, kami juga menyiapkan 14 Magister Biomedik untuk mengampu ilmu-ilmu dasar kedokteran,” ujarnya.
Para ahli biomedik tersebut akan mengajarkan dasar-dasar medis meliputi parasitologi, histologi, mikrobiologi, anatomi, fisiologi, hingga farmakologi sebagai basis riset pengembangan medis.
Dari sisi sarana dan prasarana, UMT telah menyiapkan gedung dengan fasilitas lengkap, termasuk 12 laboratorium yang mencakup laboratorium anatomi, fisiologi, hingga gizi, guna menunjang proses pembelajaran mahasiswa kedokteran.
Arwen mengatakan, UMT telah menjalin kerja sama strategis dengan berbagai rumah sakit yang nemtinyankan digunakan sebagai lokasi praktik mahasiswa selama menjalani pendidikan kedomtern di UMT.
“Kami sudah menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sitanala sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan rumah sakit pendidikan satelit milik pemerintah daerah di Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, hingga Provinsi Banten,” tambhnya.
Adapun keunggulan UMT yang membedakan dengan universitas lainnya yakni memiliki distingsi atau ciri khas yang disesuaikan dengan demografi wilayah Tangerang sebagai “Kota Seribu Industri”.
“Kekhususan dokter lulusan UMT nantinya adalah ahli di lingkungan masyarakat industri, khususnya terkait penanganan ISPA (Inspeksi Saluran Pernapasan Atas). Ini menjadi diferensiasi kami dibanding fakultas kedokteran lainnya,” tambahnya.
Selain itu, pembukaan FK UMT ini juga sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto dalam upaya pemenuhan tenaga dokter nasional.
“Sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Banten yang terakreditasi “Unggul”, UMT merasa terpanggil untuk berkontribusi dalam mencetak tenaga medis berkualitas.
“Ini adalah bagian dari Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Kami ingin bersinergi dengan pemerintah untuk menghadirkan Banten dan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera,” imbuhnya.
“Dengan visitasi ini, diharapkan rekomendasi segera turun sehingga FK UMT dapat segera beroperasi dan berkontribusi bagi masyarakat luas,” pungkasnya. (Ger)



















