BANTENRAYA.COM – Penggalangan dana peduli becana Lumajang, Jawa Timur, dan Pulau Sumatera pihak Sekolah Dasar (SD) Islam Terpadu (IT) Raudhatul Jannah Cilegon mencapai dana Rp 92 juta.
Bencana di Lumajang, Jawa Timur, dan Pulau Sumatera sampai saat ini belum mereda, bahkan banyak masyarakat yang terdampak dari bencana tersebut kehilangan orang terdekat dan kehilangan harta benda.
Kepala Sekolah SD IT RJ Cilegon Dedi Mugni Permadi mengatakan, sebagai bentuk simpati dan empati dari SD IT RJ Cilegon, pihak sekolah melakukan penggalangan dana dari unsur wali murid dan guru-guru.
BACA JUGA: Wagub Banten Dukung Proses Hukum PT ABM, Siap Tindak Jika Ada Oknum ASN Terlibat
“Penggalangan dana ini dari wali murid dan guru-guru SD IT RJ Cilegon, tapi mayoritas dari wali murid,” kata Dedi kepada Banten Raya, Selasa 9 Desember 2025.
Penggalangan dana sudah dari hari Jumat 9 Desember 2025 lalu, dan penutupan penggalangan dana sampai hari ini Selasa 9 Desember 2025.
Berdasarkan data SD IT RJ Cilegon sampai Selasa 9 Desember 2025 ini pihaknya telah menerima donasi galang dana uang sebesar Rp 92 juta.
“Alhamdulillah untuk SD kami mendapatkan donasinya Rp 92 juta. Ditutupnya sampai hari ini, tapi kalau masih ada yang berdonasi masih bisa kita terima,” ungkapnya.
Adapun untuk penyaluran penggalangan donasi tersebut nantinya akan langsung disalurkan ke lokasi bencana di Lumajang, Jawa Timur, maupun Pulau Sumatera.
“Yang datang dari pihak Yayasan IT RJ Cilegon karena kami gabungan mulai dari Tk, SD, SMP, SMA, dan Pondok Pesantren,” terangnya.
Pihak Yayasan IT RJ Cilegon akan melakukan keberangkatan ke Lumajang, Jawa Timur, dan Pulau Sumatera pada 18 Desember 2025 nanti.
“InsyaAllah tanggal 18 Desember 2025 nanti pihak Yayasan IT RJ Cilegon akan berangkat ke Lumajang dan Pulau Sumatera,” jelasnya.
Selain donasi uang, pihaknya juga masih membuka donasi berupa barang juga seperti selimut, tempat tidur, makanan siap saji.
“Datanya masih direkap kalau untuk donasi barang, nanti bakal digabung juga dari semua Yayasan IT RJ Cilegon,” terangnya.
Ia berharap, donasi tersebut dapat mengajarkan rasa empati dan peduli sejak dini kepada masyarakat
“Memberikan teladan untuk anak-anak bahwa kita harus empati atas bencana yang terjadi, harus peduli tolong menolong. Setidaknya bantuan kami dapat membantu para korban yang dampak bencana,” harapnya.***



















