BANTENRAYA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus memperkuat berbagai program penanganan stunting dan gizi buruk, salah satunya adalah melalui program Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan) yang difokuskan pada peningkatan konsumsi ikan di masyarakat. Program yang diinisiasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten ini menyasar para kelompok rentan stunting seperti ibu hamil, calon pengantin, dan anak-anak berisiko stunting.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, Agus Supriyadi, mengatakan bahwa program Gemarikan menjadi salah satu strategi untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat, yang diyakini memiliki dampak signifikan terhadap penurunan kasus stunting.
“Pemprov Banten terus melakukan berbagai upaya untuk dapat menekan angka stunting dan gizi buruk. Salah satunya melalui Gemarikan, yang bertujuan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap ikan,” ujar Agus, Selasa (25/11/2025).
Agus memaparkan bahwa, pada tahun 2025 ini pihaknya telah menyalurkan sebanyak 800 paket ikan segar kepada masyarakat di delapan kabupaten/kota di Banten, khususnya untuk ibu hamil dan calon pengantin guna cegah stunting.
BACA JUGA : Pemkot Serang Genjot Edukasi Asupan Gizi untuk Turunkan 15.960 Keluarga Berisiko Stunting
“Kegiatan Gemarikan ini sangat penting untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama bagi ibu-ibu hamil dan anak-anak yang berpotensi stunting,” ucapnya.
Menurut Agus, kandungan gizi dalam ikan seperti protein, mineral, dan kalsium memiliki peranan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan sehingga dapat menekan risiko stunting dan gizi buruk. Ia menjelaskan bahwa distribusi paket Gemarikan dilakukan secara merata di setiap kabupaten/kota.
“800 paket ikan segar telah kami salurkan, di mana setiap kabupaten/kota mendapatkan 100 paket,” jelasnya.
Setiap paket, kata Agus, berisi sejumlah produk berbahan dasar ikan agar masyarakat mudah dan terbiasa mengonsumsi ikan secara rutin.
“Setiap paket berisi 2 kilogram ikan segar dan 4 kilogram ikan kemasan dalam berbagai bentuk olahan ikan hasil UMKM yang ada di Banten,” paparnya.
Agus berharap langkah tersebut mampu menjadi dorongan bagi masyarakat dalam membiasakan konsumsi ikan sebagai bagian dari pola hidup sehat dan berkelanjutan.
BACA JUGA : Kasus Stunting di Kecamatan Cibeber Kota Cilegon Masih Banyak, Camat Rinci Jumlahnya Per Kelurahan
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan dan mengurangi angka stunting di Banten,” tandasnya.
Sementara itu, Lurah Cilowong Kota Serang, Miftahul Arif, menyampaikan apresiasi terhadap langkah Pemprov Banten yang dinilai proaktif mendorong pencegahan stunting melalui pendekatan pangan bergizi.
“Mudah-mudahan Gemarikan ini bisa menjadikan bekal bagi warga-warga kami untuk semakin meningkatkan gemar makan ikan, karena ikan ini kan nutrisinya cukup banyak,” ujar Miftahul.
Ia menambahkan bahwa konsumsi ikan secara teratur perlu dilakukan terutama oleh kelompok rentan stunting. Miftahul juga mengimbau masyarakat agar membiasakan makan ikan dalam pola konsumsi harian.
“Minimal sehari itu bisa makan ikan, atau seminggu sekali lah, agar dibiasakan makan ikan,” pungkasnya. (***)
















