BANTENRAYA.COM – Menjelang peringatan Natal dan Tahun Baru 2026, harga bahan pokok di Pasar Kranggot Cilegon mengalami peningkatan pesat dari harga biasanya membuat para ibu-ibu mengomel.
Telah menjadi tradisi di Indonesia, setiap menjelang perayaan hari besar maka harga bahan pokok mengalami peningkatan harga.
Bukan hanya bahan pokok saja, tapi harga ayam di pasaran juga mengalami peningkatan sejak satu minggu yang lalu.
BACA JUGA: Telkomsel Fokus Garap AI dan Bio Telco di Tahun 2026
Salah satu penjual bahan pokok di Pasar Krangot Cilegon Davin mengatakan, harga bahan pokok kembali meningkat selama satu pekan ini.
Kata dia, kenaikan harga tersebut disebabkan karena faktor cuaca dan menjelang perayaan Nataru 2026.
“Kalau mau hari besar kayak gini wajar aja harga pada naik, biasanya juga gitu. Ditambah cuacanya sekarang lagi ga bagus,” katanya kepada Banten Raya, Kamis 20 November 2025.
Ia mengungkapkan, para pelanggannya banyak yang komplain karena beberapa bahan pokok harganya mengalami lonjakan harga.
“Pada komplain ibu-ibu karena harganya naik, ya meskipun ujungnya beli tapi pada ngomel,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil dari pantauan di Pasar Kranggot Cilegon, cabai keriting merah per kg Rp 55 ribu dari harga sebelumnya Rp 50 per kg, cabai rawit merah per kg Rp 57 ribu dari harga sebelumnya Rp 51 ribu, cabai wait hijau per kg Rp 30 ribu dari harga sebelumnya Rp 25 ribu.
Wortel impor per kg Rp 22 ribu dari harga sebelumnya Rp 12 ribu, Wortel lokal per kg Rp 18 ribu dari harga sebelumnya Rp 10 ribu, bawang merah per kg Rp 40 ribu dari harga sebelumnya Rp 30 ribu, kol per kg Rp 8 ribu dari harga sebelumnya Rp 7 ribu.
Adapun untuk harga bahan pokok lain yang masih stabil yaitu cabai tw hijau per kg Rp 30 ribu, bawang putih per kg Rp 35 ribu, tomat per kg Rp 10 ribu, kentang per kg Rp 15 ribu.
“Ada yang turun juga cabai tw merah per kg Rp 62 ribu dari sebelumnya itu harganya kena Rp 75 ribu,” tuturnya.
Selama bahan pokok mengalami kenaikan harga, ia menyampaikan, dapat mempengruhi penjualan dan pengurangan stok bahan pokok.
“Dari distributor harganya naik, ya jadi kita juga diecernya harganya naik. Pembeli juga ikut turun,” terangnya.
Dirinya tak bisa menjamin kapan harga bahan pokok akan kembali normal seperti sebelumnya.
Namun, kemungkinan harga akan kembali normal pada awal tahun 2026 nanti.
“Kurang tau kapan turun harganya, tapi biasanya kalau gini harga bakal turun kalau momen Nataru udah lewat, ya sekitar Januari nanti,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu pembeli sekaligus Ibu Rumah Tangga (IRT) dan penjual seblak mengaku dirinya perlu mengurangi rasa pedas karena harga cabai sedang meningkat.
“Kalau dinaikan harganya kasian ke pelanggan, jafi kita kurangin takaran bumbu pedasnya karena harga cabai lagi naik,” katanya.
Ia berharap, harga bahan pokok dapat segera normal kembali untuk dapat mengurangi pengeluaran.
“Harganya naik kita jadi stoknya dikurangin, ya semoga bisa cepat normal lagi harganya,” harapnya.



















