BANTENRAYA.COM – Gubernur Banten Andra Soni menilai gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) memiliki peran strategis untuk memperkuat karakter generasi muda di era yang penuh tantangan.
Hizbul Wathan, menurutnya, dapat menjadi ruang pembinaan yang menanamkan kecerdasan, ketangguhan akidah, dan kepribadian yang kokoh bagi para pelajar di Banten.
Pernyataan tersebut disampaikan gubernur melalui sambutan yang dibacakan Kepala Biro Kesra Setda Banten, Tubagus Rubal Faisal, saat membuka Jambore Kwartir Hizbul Wathan Muhammadiyah Banten ke-1 di Bumi Perkemahan Lebak Wangi, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Jumat 14 November 2025.
BACA JUGA: Siapa Sister Hong Versi Lombok yang Viral di Medsos? Cek Profilnya di Sini!
Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian Milad ke-113 Muhammadiyah.
Dalam kesempatan itu, Rubal menekankan bahwa dunia pendidikan saat ini membutuhkan pembinaan karakter yang lebih komprehensif.
Pelajar bukan hanya dituntut unggul secara akademik, tetapi juga mampu memiliki resiliensi atau ketahanan diri untuk menghadapi perubahan sosial dan dinamika global yang bergerak cepat.
BACA JUGA: Spoiler Drakor Moon River Episode 3 Sub Indo: Lee Gang Berusaha Selamatkan Dal I
Ia menyebutkan bahwa kontribusi Muhammadiyah dalam kehidupan keagamaan, kebangsaan, dan pendidikan tidak dapat dipungkiri.
Melalui kiprah organisasi maupun individu-individunya, Muhammadiyah telah hadir sebagai penopang penting dalam pembangunan masyarakat.
Rubal juga mengapresiasi Hizbul Wathan Banten yang telah menyelenggarakan jambore perdana ini.
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi bukti komitmen HW dalam menyiapkan generasi muda yang berdaya saing dan berakhlak.
Hizbul Wathan sendiri memiliki sejarah panjang dalam pendidikan karakter.
Didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 1918, gerakan kepanduan ini telah menjadi wadah pembentukan disiplin, akhlak, dan kepemimpinan berdasarkan nilai-nilai Islam berkemajuan.
Rubal menegaskan peran tersebut menjadi semakin vital di era digital saat ini. Pemuda menghadapi beragam tantangan, mulai dari derasnya informasi tanpa filter, perubahan gaya hidup, hingga isu moral dan kebangsaan yang semakin kompleks.
Rubal berharap peserta jambore dapat mengembangkan kreativitas dan kemampuan inovatif mereka. ***

















