BANTENRAYA.COM – Memasuki bulan November 2025, intensitas curah hujan mengalami peningkatan untuk wilayah Indonesia.
Dengan tingginya intensitas hujan, potensi bahaya bencana banjir mengancam beberapa wilayah perkotaan termasuk Kota Cilegon.
Banjir kerap terjadi di beberapa wilayah Kota Cilegon saat musim hujan tiba.
Mengantisipasi bencana banjir yang semakin parah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau DPUPR Kota Cilegon kini mulai gencar melakukan normalisasi sungai.
Salah satu aliran sungai yang dinormalisasi yakni Sungai Cijalumpang yang mengalir di wilayah Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.
BACA JUGA:BPRS CM Siap-siap Kebanjiran Nasabah, 4 Ribu Pengurus RT RW Se-Cilegon Siap Buka Rekening
Kepala DPUPR Kota Cilegon Tb Dendi Rudiatna mengatakan, pihaknya telah melakukan normalisasi Sungai Cijalumpang dalam waktu dua bulan terakhir.
“Normalisasi Sungai Cijalumpang dari JLS (Jalan Lingkar Selatan), ke PCI (Pondok Cilegon Indah), kemudian lari ke Kedaleman, ujungan di Lingkungan Seruni,” kata Dendi kepada Bantenraya.com pada pekan lalu.
Dendi menjelaskan, jika Sungai Cijalumpang tidak dilakukan normalisasi, maka titik banjir di sekitar Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber bisa semakin parah.
“Pertama titik banjir di PCI, kemudian di Kalang Anyar (Kelurahan Kedaleman), Kadipaten dan Seruni (Kelurahan Kedaleman),” kata Dendi.
Menurut Dendi, dalam proses normalisasi menemui beberapa kendala lantaran alat berat tidak bisa menjangkau akibat adanya lahan pertanian warga dan juga rel kereta api.
“Secara DAS (Daerah Alirang Sungai) lebaranya Sungai Cijalumpang 4 sampai 5 meter, tetapi akibat pendangkalan, menyusut menjadi 2,5 meter,” paparnya.
Volume sedimentasi, kata Dendi, sangat banyak.
“Saat ini tinggal di hilir Seruni hingga perbatasan Tol Cilegon Timur. Ada yang berdampingan dengan rel kereta, dan ada yang di tengah lahan pertanian warga, nanti kita ganti tananam warga yang terkena alat berat,” paparnya.
Dendi optimis, di wilayah Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber tidak akan ada banjir lagi.
“Kita juga menangani di titik lain di Merak dan Grogol, tetapi yang di Cijalumpang ini memiliki karakteristik kesulitan sendiri,” ujarnya.***

















