BANTENRAYA.COM – Indonesia Contra Terror (ICT), menyoroti kualitas menu makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di dua sekolah di Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang.
Pasalnya, menu MBG yang disalurkan kepada peserta didik di sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) 5 di Desa Cening, dan MTs At-taawun di Desa Dahu, Kecamatan Cikedal, diduga tidak layak untuk dikonsumsi.
Ketua Umum ICT, Syailendra mengatakan, temuan bahan pangan diduga tidak layak konsumsi pada program MBG di MTs 5 dan MTs At-taawun, berdasarkan laporan dari sekolah.
Dimana diduga menu makanan ayam goreng yang diberikan kepada pelajar mengeluarkan aroma bau, dan buah pisang yang terlalu matang atau diduga busuk.
BACA JUGA: Pulau Liwungan dan Popole Tingkatkan Kontribusi PAD Pandeglang
“Pada tanggal 16 Oktober 2025, kami menerima laporan dari sekolah daging ayam berbau busuk,” kata Lendra, dari keterangan yang diterima Bantenraya.com, Kamis (30/10).
“Kemudian tanggal 17 Oktober 2025, kami kembali menerima pengaduan pisang yang dikirim ke sekolah dalam kondisi busuk tidak layak konsumsi,” tambahnya.
Setelah ditelusuri, kata Lendra, temuan menu MBG di MTs 5, dan MTs At-taawun sudah ditindak lanjuti oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Bojong Canar.
Menurut keterangan lapangan, meskipun ayam tersebut telah diketahui berbau tidak normal, pihak dapur tetap memasak dan mendistribusikannya ke sekolah-sekolah.
“Sejak diterimanya laporan, kami telah mengadakan tiga kali pertemuan resmi dengan pihak SPPG Aisyah dan eksternal dapur. Hingga saat ini permintaan klarifikasi tertulis kami kepada pihak SPPG tidak pernah dijawab secara resmi,” ujarnya
Kepala MTs 5, Lilis Maryati mengatakan, belum menerima laporan dengan adanya menu MBG yang tidak layak konsumsi di sekolahnya. Sebab, pihaknya belum menerima laporan dari guru.
“Per tanggal berapa. Nanti kita cek dulu kebenarannya melalui dewan guru. Tapi secara keseluruhan belum ada aduan dan laporan ke saya,” katanya. ***

















