BANTENRAYA.COM – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Mencatat penjualan bersih hingga Rp9,4 triliun dengan mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun.
Penjualan tersebut naik dua digit sebesar 12,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara laba bersih meningkat 117 persen secara tahunan.
Adapun margin kotor tercatat 49,2 persen, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini menunjukkan efektivitas strategi pengelolaan biaya dan efisiensi operasional.
Merk Unilever yang Topang Pertumbuhan
BACA JUGA: Kena Paparan Radioaktif 4 Warga Cikande Dibawa ke Pusat Riset BRIN, di Antaranya Ada Anak-anak
Empat belas merek utama seperti Pepsodent, Bango, Royco, Vaseline, dan Dove mencatatkan pertumbuhan positif hingga September 2025, berkontribusi sekitar 65 persen terhadap total penjualan
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Benjie Yap menyampaikan, hasil kuartal ketiga menunjukkan tren peningkatan uang nyata dari perjalanan pemulihan bisnis.
“Momentum ini dibangun di atas fondasi bisnis yang lebih kuat, eksekusi yang lebih tajam, serta kerja sama seluruh tim dalam mengatasi tantangan operasional,” kata Benjie dalam keterangan resminya dikutip Bantenraya.com, Minggu 26 Oktober 2025.
Selain itu, semua unit bisnis menunjukkan pertumbuhan yang ditopang peningkatan volume sepanjang kuartal, memperlihatkan ketangguhan perusahaan dalam menjalankan agenda transformasi.
Sepanjang 2025, lebih dari 85 persen merek di bawah Unilever telah meluncurkan inovasi baru, sementara investasi dalam iklan digital meningkat dua kali lipat dibandingkan 2020.
UNVR juga melanjutkan proses pemisahan unit bisnis es krim sebagai bagian dari strategi untuk mempertajam fokus portofolio dan meningkatkan ketangkasan organisasi.
“Langkah-langkah yang kami lakukan untuk menyederhanakan portofolio, berinvestasi pada merek, dan membangun keunggulan eksekusi telah mempersiapkan kami untuk dampak jangka panjang,” jelas Benjie.
Dengan fondasi yang tangguh, UNVR optimistis dapat menutup tahun ini dengan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, sekaligus mempersiapkan strategi yang matang untuk kinerja pada 2026 dan tahun selanjutnya.***















