BANTENRAYA.COM – Warga Kota Cilegon telah mengeluhkan banyaknya tukang parkir yang hadir pada di setiap tempat, seperti ladang usaha baru.
Terpantau di lapangan, memang tukang parkir sangat menjamur saat ini, bahkan ada di setiap tempat yang ramai terdapat 3 orang tukang parkir.
Meskipun di tempat tersebut telah bertulisan “Parkir Gratis” tapi masih saja terdapat beberapa kali tukang parkir yang bandel.
Namun, keberadaanya justru membuat para pengunjung tak nyaman untuk datang ke tempat yang memang ada tukang parkirnya.
Keluhan Warga Soal Tukang Parkir di Cilegon
Warga dari Citangkil Sari mengatakan, seharusnya tempat-tempat di Cilegon itu punya batasan tukang parkir tersendiri.
Tapi, kata dia, tukang parkirnya perlu yang memang sudah bekerjasama dengan pihak tokonya.
“Kadang satu tempat itu tukang parkirnya ada 2 orang, dan dua-duanya kadang minta dibayar. Seharusnya kita kan membayarnya cukup ke 1 orang tukang parkir saja,” katanya kepada Banten Raya, Minggu 19 Oktober 2025.
Menurutnya, keberadaan tukang parkir justru membuat pengunjung kerap kali tak nyaman untuk datang ke tempat itu terutama di tempat pengambilan uang pada mesin ATM.
BACA JUGA: Harga Emas Melaju Tak Terbendung, Nyaris Sentuh Rp2,5 Juta Per Gram
Dirinya bahkan kerap kali mencari ATM yang tak ada tukang parkirnya.
“Ya kita kan ambil uang di ATM itu karena ga ada uang cash, ambil uang juga ada adminnya, tapi kita harus keluarin uang lagi buat bayar parkir kadang bingung ga ada uang kecilnya,” ujarnya.
Dirinya juga mengaku pernah memiliki pengalaman tak menyenangkan dengan tukang parkir, yaitu dipaksa memberikan uang padahal parkir di tempat lain.
“Saya pernah datang ke salah satu toko dan ga ada tukang parkirnya, malah tukang parkir adanya di tempat lain yang jaraknya lumayan jauh. Tapi saat mau pulang, itu jadi tiba-tiba ada tukang parkir dan dia maksa minta dikasih uang,” jelasnya.
BACA JUGA: Sejarah Singkat Hari Santri Nasional, Bentuk Penghargaan Atas Jasa Para Santri
Sementara itu, hal serupa dialami oleh warga Merak Willy mengaku dirinya memiliki pengalaman tak menyenangkan juga dengan tukang parkir.
Willy pernah memberikan uang terlebih dahulu kepada tukang parkir tapi justru setelah itu tukang parkir tak membantu dirinya untuk mengeluarkan motornya di parkiran.
“Motor saya kan ada di tengah-tengah parkiran gitu jadi susah keluarnya, saya minta tolong ke tukang parkir sudah saya kasih duluan juga uangnya, tapi dia pergi bilangnya mau bantuin yang lain dan ga balik lagi bantuin saya,” ungkapnya.
Saat ini di Kota Cilegon banyak tempat-tempat baru dan menjadi ladang baru juga untuk tukang parkir standby di tempat baru tersebut.
BACA JUGA: Penguatan Siskamling untuk Jaga Kamtimbas, Forkopimcam Cibeber Rutin Sambangi Pos Ronda
Bahkan, meskipun tempat baru tersebut baru saja melakukan opening, tapi sudah ada tukang parkirnya.
Willy menyampaikan, perlunya ada batasan tukang parkir di setiap tempat di Kota Cilegon, kalau perlu tukang parkir juga terikat izin resmi oleh salah satu pihak saja.
“Ya kalau bisa yang punya tempat juga atau dari Dishub Cilegon harus tegas kelola tukang parkir cukup 1 atau 2 orang saja dalam 1 tempatnya karena banyak tukang parkir buat pengunjung ga nyaman juga,” terangnya.
Tetapi dirinya juga meminta kepada para tukang parkir untuk ikhlas menerima berapapun yang diberikan oleh para pengunjung.
“Buat para tukang parkir juga kalau dikasih misalkan 1000 ya terima saja jangan ngeluh minta tambahan, mungkin pengunjungnya ga punya uang cash lagi karena kalau beli sesuatu sukanya Qris,” pintanya.



















