BANTENRAYA.COM – Pemberdayaan perempuan kini menjadi isu strategis dalam pembangunan nasional maupun daerah.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, ekonomi, dan dinamika sosial, perempuan dituntut untuk tidak hanya berperan dalam lingkup domestik, tetapi juga aktif dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, hingga kepemimpinan.
Meski terdapat kemajuan, tantangan masih bagi perempuan masih negitu nyata.
BACA JUGA: BIG MATCH! Real Madrid vs Espanyol, Perpanjang Catatan Gemilang Los Blancos
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Indonesia pada 2024 tercatat 0,421, menurun dari 0,447 pada 2023.
Sementara itu, Indeks Pembangunan Gender (IPG) juga meningkat dari 91,63 (2022) menjadi 91,85 (2023). Angka ini menunjukkan adanya perbaikan dalam kesetaraan gender, tetapi belum sepenuhnya menghapus ketimpangan.
Kesenjangan akses pendidikan juga masih terasa. Perempuan di pedesaan yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi hanya sekitar 6%, jauh lebih rendah dibanding perempuan di perkotaan yang mencapai 14%.
BACA JUGA: Jadwal Banten Rush Fun Run 5K, Lari Bareng dr Tirta dan Pulang Bawa Dooprize Menarik
Selain itu, tingkat buta huruf perempuan usia 15 tahun ke atas di pedesaan masih mencapai 7,35%, sedangkan di perkotaan sekitar 2,83%.
Data ini menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) perempuan masih menjadi pekerjaan besar di Indonesia.
Dalam konteks inilah, Forum Alumni HMI-WATI (FORHATI) hadir sebagai wadah untuk menjawab tantangan tersebut.
FORHATI tidak hanya berperan sebagai organisasi alumni, melainkan juga sebagai ruang pembinaan, pelatihan, dan peningkatan kapasitas perempuan.
Tujuannya agar perempuan lebih aktif, memiliki daya saing, serta mampu memanfaatkan peluang dalam berbagai bidang kehidupan.
“FORHATI berusaha mengembangkan potensi perempuan agar tidak hanya aktif, tetapi juga memiliki daya saing tinggi dan berkontribusi dalam pembangunan. Ini penting untuk memperkuat SDM perempuan, khususnya di Kota Cilegon,” ujar salah satu pengurus FORHATI.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan SDM dari sektor perempuan, FORHATI mendorong program-program yang berfokus pada pendidikan, penguasaan teknologi, kewirausahaan, kepemimpinan, hingga literasi sosial dan politik.
Perempuan jadi SDM Unggul
Dengan penguatan kapasitas ini, perempuan diharapkan mampu bertransformasi menjadi sumber daya manusia unggul yang tidak hanya mendukung keluarga, tetapi juga menjadi motor pembangunan masyarakat.
Ke depan, harapan terhadap FORHATI semakin besar. Organisasi ini diharapkan mampu menghadirkan program yang lebih nyata dan berkelanjutan.
Seperti pelatihan keterampilan, pembinaan kepemimpinan, serta kolaborasi dengan pemerintah dan dunia usaha.
Dengan langkah tersebut, perempuan tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga subjek utama yang menggerakkan perubahan positif di masyarakat.
FORHATI diyakini dapat menjadi motor penggerak transformasi sosial, membuka jalan bagi perempuan untuk lebih berdaya, berdaya saing, serta memberikan kontribusi strategis bagi kemajuan Kota Cilegon maupun Indonesia. ***
Oleh: Uhti Fauziyah, S.M.
Anggota FORHATI sekaligus Mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Pamulang.
















