BANTENRAYA.COM – Harga kelapa di di Kabupaten Lebak masih bertahan Rp25 ribu perbutir di pasaran. Kendati begitu, tingginya harga tersebut tak berdampak ke para petani. Di lapangan, kelapa milik petani hanya dibeli Rp3 ribu perbutir oleh pengepul.
Salah seorang petani kelapa di Kampung Cipasung, Desa Sukarendah, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Halil menyebut bahwa pembelian kelapa pada tingkat petani dilakukan secara asal-asalan. Halil mengaku tak sedikitpun mendapat untung di tengah tingginya harga kelapa di pasar.
“Sama sekali tidak merasakan untung, masalahnya kan saya mah petani dibeli sama tengkulak itu cuma Rp3 ribu. Sudah paling mahal, kadang-kadang mah udah ada dibawah kelapanya, kalau dipanjat sama tengkulak hanya Rp2 ribu perbutir.” kata Halil saat dijumpai di kebun miliknya, Kamis, 24 April 2025.
Halil mengungkapkan dirinya bisa menjual hingga ratusan butir kelapa perbulan dari puluhan pohon kelapa yang tumbuh di kebunnya. Namun, ketiadaan pasar mengharuskan dirinya menjual ke tengkulak di wilayahnya itu.
Baca Juga: Sampaikan Ucapan Selamat, Demokrat Minta Zakiyah-Najib Rangkul Semua Elemen
“Kadang 500 butir, 400 butir, tergantung kondisi buahnya sih, tapi kalau lagi bagus buahnya nyampe 500 butir, sebulan sekali dijualnya,” ungkapnya.
Ia berharap ditengah melonjaknya harga kelapa tersebut dirinya juga ingin merasakan keuntungan dari hasil penjualan kelapanya.
“Keinginan saya sih harga di petani itu meningkat lah jangan cuma Rp3 ribu doang. Minimal ya Rp10 ribu lah gitu,” tandasnya. (***)